SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang remaja asal Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung, ditemukan meninggal di kamar tidurnya, Rabu (27/9). Korban diketahui bernama IKWA (19).
Pihak keluarga sangat kaget melihatnya di dalam kamar sudah dalam kondisi lemas. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban, karena pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi.
Kapolsek Banjarangkan AKP I Wayan Sujana, membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan mendapatkan informasi dari warga setempat, bahwa salah satu warga ditemukan meninggal di Dusun Lepang Kangin.
Kapolsek Banjarangkan AKP I Wayan Sujana bersama jajaran kanit serta Piket Fungsi Polsek Banjarangkan segera mengarah menuju TKP. Setiba di TKP sekitar pukul 08.25 WITA, kapolsek bersama jajaran langsung meminta keterangan dari saksi dan pihak keluarga, yakni ayah korban IWN (56) dan ibunya NWS (60).
Bahkan, untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Klungkung tiba di TKP dan langsung melakukan upaya identifikasi. Menurut keterangan dari keluarga korban, sehari sebelumnya, Selasa (26/9) sekitar pukul 23.30 WITA, korban dikatakan sempat berkunjung ke rumah pacarnya di Dusun Kapit Desa Nyalian.
“Pagi-pagi saat ibu korban membuka kamar korban untuk membawakan sarapan, korban masih berada dalam selimut. Saat dibangunkan oleh ibunya, korban sudah dalam keadaan lemas. Selanjutnya pihak keluarga langsung membawa korban ke RSUD Klungkung. Hasil pemeriksaan, bahwa korban sudah meninggal dunia,” katanya.
Jenazah korban kemudian kembali dipulangkan kembali ke rumah duka. Kapolsek menegaskan direncanakan Kamis (28/9) sekitar pukul 14.00 WITA, korban akan dikremasi (Mekingsan di Geni) di Setra Desa Adat Lepang.
Kapolsek menegaskan, dari hasil pemeriksaan oleh Tim Inafis Sat Reskrim Polres Klungkung, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Pada kamar korban juga tidak ditemukan barang – barang yang mencurigakan, misalnya benda-benda yang bisa dipergunakan untuk bunuh diri.
Korban sejak kecil memang sering mengalami sakit, tetapi menginjak remaja pertumbuhan fisik korban sudah mulai normal. “Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak keluarga korban tidak menginginkan dilakukan otopsi dan mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah,” tutup kapolsek. (Bagiarta/balipost)