Tim gabungan berupaya memadamkan Karhutla di Dusun Belong, Minggu (1/10). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Titik api kebakaran hutan dan lahan Karhutla yang sudah terjadi sejak Rabu (27/9) di Dusun Belong, Desa Ban, Kubu, berhasil dipadamkan. Lebih dari 70 orang KTH Pikat Cemara Putra bersama TRC Gabungan BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangsem, Minggu (1/10) dikerahkan untuk memadamkan api di lereng Gunung Agung dengan ketinggian 836 mdpl itu.

Warga sangat kompak dan antusias dalam bergotong royong berusaha memadamkan api yang melalap habis semak belukar dan dedaunan kering dengan luasan lahan lebih dari 5 hektare itu. Hembusan angin yang begitu kencang memperparah kondisi karena mempercepat sebaran api dan menyebabkan kobaran makin besar.

Baca juga:  Diperpanjang Lagi, Penutupan Bandara Ngurah Rai

Kondisi lereng yang relatif tinggi dan terjal tidak terjangkau oleh armada pemadam kebakaran atau damkar sehingga pemadaman api dilakukan manual, dengan alat seadanya. Tim gabungan memukul api dengan ranting, dahan kayu, dan menimbun api mengunakan pasir seadanya.

Setelah dua jam ditangani, api berhasil dipadamkan. Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin, yang turut dalam upaya itu kembali ke Denpasar sekitar pukul 15.00 WITA.

Baca juga:  Seratusan Koperasi di Karangasem Masuk Zona Awas

Sementara itu, tim BPBD Kabupaten Karangsem melanjutkan penanganan di Dusun Bantas, Desa Baturinggit. Sedangkan Tim BPBD Provinsi Bali kembali ke Posko dan direncanakan penugasan personel TRC terus berlanjut.

Kebakaran juga masih terjadi di Dusun Juntal. Api muncul lagi dan masih dilakukan pemadaman oleh warga bersama petugas.

Rentin dalam rilisnya menghimbau seluruh warga dan kelompok tani hutan di kawasan lereng Gunung Agung, agar mewaspadai munculnya titik api baru yang berpotensi meluas. “Kerja gotong royong terus dilaksanakan, semoga Karhutla ini segera berhenti tertangani dengan baik, dan hujan segera turun sebagai langkah alami dalam memadamkan api,” ujarnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Viral Kawanan Sapi Cari Makan di Bak Sampah, Ini Kenyataannya
BAGIKAN