Tangkapan layar - Direktur LSI Djayadi Hanan saat merilis hasil survei secara daring seperti dipantau di Jakarta, Rabu (4/10/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Elektabilitas PDI Perjuangan masih di posisi teratas dalam survei terkait pilihan partai politik pada 18-20 September 2023. Demikian hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (4/10).

Pada survei tersebut, LSI menanyakan kepada responden jika pemilihan DPR dilakukan saat ini, maka partai mana yang akan dipilih. Hasilnya, LSI menempatkan PDI Perjuangan dengan elektabilitas sebesar 23,4 persen; diikuti Partai Gerindra sebesar 15,7 persen; Partai Golkar 7,3 persen; PKB 5,8 persen; dan PKS sebesar 5 persen.

Baca juga:  Definisi Terorisme Belum Disepakati

Selanjutnya, Partai Demokrat meraih 4,2 persen; Partai NasDem 4,1 persen; dan PAN 4 persen. Kemudian, elektabilitas partai lain di bawah angka 4 persen dan responden yang belum menentukan pilihan sebesar 21,5 persen.

Sementara itu, untuk PSI memang belum terjadi kenaikan elektabilitas. Saat survei dilakukan, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, belum ditunjuk menjadi ketua umum PSI.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan di Jakarta, Rabu, menjelaskan survei tersebut dilakukan melalui sambungan telepon, sehingga hanya mampu mencapai 83 persen populasi nasional. “Ada 17 persen populasi yang tidak terangkum,” tambah Djayadi.

Baca juga:  KPK Tahan Azis Syamsuddin

Pengambilan sampel survei dilakukan dengan menggunakan metode panggilan angka acak atau random digit dialling (RDD), yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan telepon secara acak. “Wawancara dilakukan melalui telepon pewawancara yang dilatih,” imbuhnya.

Djayadi menyebut ada 1.206 responden yang dihubungi melalui teknik RDD dengan pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. “Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” ujarnya. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Jokowi: Guncangan Ekonomi Sebabkan 47 Negara Jadi Pasien IMF
BAGIKAN