Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam IX/Udayana menggelar apel dan syukuran di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Kamis (5/10). (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam IX/Udayana menggelar apel dan syukuran di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Kamis (5/10). Dalam HUT tahun ini, para prajurit TNI dituntut untuk peka dan antisipatif terhadap dinamika dan perkembangan situasi bangsa.

TNI juga berkomitmen untuk menjamin keamanan dan kelancaran dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung dengan aman, damai dan sejuk. Selain apel, Kodam juga digelar demonstrasi bela diri dan defile pasukan hingga alutsista.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam amanatnya dibacakan Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Harfendi, S.I.P., M.Sc. menyampaikan bahwa TNI telah hadir dan menjalankan amanah sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 78 tahun. Berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dan tumpah darah telah berhasil diatasi dengan baik.

Baca juga:  Peringati HUT Ke-73, Profesionalisme TNI untuk Rakyat

“Berdasarkan hasil berbagai lembaga survei di tanah air, TNI telah mendapat tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi, loyalitas dan profesionalisme yang telah ditunjukkan selama ini,” ujarnya.

Terlepas dari kepercayaan masyarakat dan prestasi yang telah kita raih, TNI tidak boleh terlena karena beragam tantangan yang sedang dan akan kita hadapi tidaklah ringan. Setelah Pandemi Covid-19 mereda, dunia saat ini sedang berusaha memulihkan diri dari krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial. Situasi geopolitik dan ekonomi juga dipenuhi dengan ketidakpastian akibat konflik dan krisis di berbagai belahan dunia.

Di lingkup nasional, beragam potensi ancaman juga semakin kompleks. Untuk itu, momentum ulang tahun ke-78 TNI harus dijadikan sebagai bahan introspeksi untuk berbenah demi mewujudkan TNI yang profesional, modern, dan tangguh.

Baca juga:  Sukses Lari Keliling Bali, Dewa Astawa Disambut Kalungan Bunga

Peringatan HUT ke-78 TNI pada tahun 2023 mengusung tema TNI Patriot NKRI, pengawal demokrasi untuk Indonesia maju. Tema tersebut mengandung makna
bahwa kekuatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, berkomitmen untuk bersinergi dengan seluruh komponen bangsa lainnya dalam mengawal demokrasi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, maju dan sejahtera.

“Tema ini kita angkat karena salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam waktu dekat adalah pemilihan umum serentak tahun 2024. Dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota legislatif serta Pilkada serentak di 548 daerah, yaitu pada 38 provinsi, 415 kabupaten dan 98 kotamadya,” kata Panglima TNI Yudo Margono.

Menghadapi spektrum ancaman ke depan
yang semakin luas dan kompleks, tidak terlepas dari dua hal yang sangat menentukan, yaitu perkembangan teknologi dan sistem pertahanan. Negara akan hadir untuk terus meningkatkan kapabilitas pertahanan yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini, sehingga TNI dapat menjadi kekuatan pertahanan negara yang modern dan mampu berperan aktif serta memiliki daya gentar tinggi di lingkungan strategis, regional maupun global.

Baca juga:  Akhirnya Jalan Penghubung Desa Pakisan – Tambakan Diperbaiki

Pembangunan dan modernisasi kekuatan TNI saat ini tengah dilakukan secara bertahap. Hal tersebut akan terus dilaksanakan dalam rangka menjaga kesinambungan, sesuai dengan kemampuan negara. TNI harus terus melakukan adopsi, inovasi dan rekayasa teknologi mutakhir.

Memberdayakan industri pertahanan global dengan memegang teguh semangat kemandirian melalui penguatan industri pertahanan dalam negeri, guna tercapainya postur TNI yang diharapkan. Selain itu, penguatan budaya strategis prajurit TNI harus tetap menjadi pagar serta fondasi utama dalam pertahanan, yaitu TNI yang semakin profesional dan manunggal dengan rakyat. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN