Bupati Karangasem I Gede Dana. (BP/Ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bupati Karangasem I Gede Dana secara tegas menolak penyertaan modal di PDAM atau Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem. Bahkan Gede Dana meminta Perumda menarik deposito yang disimpan selama ini di bank untuk menambah jaringan baru guna memaksimalkan pelayanan air bersih agar lebih maksimal kepada para pelanggan.

Gede Dana mengungkapkan, pihaknya sangat setuju dengan semua fraksi di DPRD Karangasem bahwa tidak ada lagi penyertaan modal di PDAM Karangasem. Karena pihaknya dari dulu juga tidak sepakat dan setuju ada penyertaan modal ini. Sebab, dari dulu berapa dapat pendapatan, PDAM selalu menyertakan modal tersebut. “Karena setelah rancangan di kirim boleh tidak ada Perdanya boleh tidak menyertakan modal itu. Maka dari itu, penyertaan modal di PDAM kedepannya tidak dilakukan lagi,” ucapnya usai rapat di Kantor DPRD Karangasem, Kamis (5/10).

Baca juga:  Beli Air, SMPN 6 Kintamani Keluarkan Jutaan Rupiah per Bulan

Bahkan, menurut Gede Dana, deposito yang selama ini disimpan atau ditabung di bank, supaya sebagian bisa ditarik. Karena sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Karangasem dan belum dijabat oleh direktur yang saat ini, penyertaan modal itu sudah di depositokan di bank. Nantinya uang tersebut bisa dipergunakan untuk menambah jaringan baru agar pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa lebih maksimal.

“Dana deposito yang ada saat ini sekitar Rp 16 miliar, dan sebagian dana atau berapa yang dibutuhkan nantinya sesuai keperluan bisa ditarik untuk penambahan jaringan baru itu. Bahkan saat ini kita tengah merancang untuk penarikan deposito tersebut. Untuk menarik deposito ini tidak bisa cepat, karena butuh perencanaan lebih dulu,” katanya.

Baca juga:  Soal Penghapusan Syarat Tes Antigen dan PCR untuk Perjalanan Domestik, Ini Kata Kemenhub

Tak hanya untuk menambah jaringan baru saja, jelas Gede Dana, nantinya uang tersebut juga bisa dipergunakan untuk memperbaiki termasuk mengganti jaringan-jaringan yang sudah tua. Karena selama ini itu yang membuat tingkat kebocoran air yang terjadi cukup tinggi.

“Kita ingin penyaluran air ke Seraya, Manggis, dan Kubu lebih maksimal kedepannya. Bahkan, kita juga ingin memaksimalkan air Telaga Waja ke wilayah Kubu. Karena saat ini baru sekitar 13 persen digunakan. Dan air Telaga Waja ini sudah mengalir sampai ke wilayah Tianyar Barat dan Dukuh. Bahkan, rencananya akan dibangun reservoar di Padangbai, Manggis agar air Telaga Waja bisa mengalir kesana,” imbuhnya. (Adv/Balipost)

Baca juga:  Walau Pandemi, Proyek Prioritas Strategis Bali Terus Berlanjut

 

BAGIKAN