AMLAPURA, BALIPOST.com – Belakangan ini kasus gigitan anjing positif rabies terus mengalami peningkatan. Kondisi itu membuat stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Kabupaten Karangasem mulai menipis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengungkapkan, kalau pada bulan September, rata-rata per harinya warga yang digigit mencapai 14 orang. Dan dari jumlah ini, semuanya mendapatkan VAR lengkap. “Dalam sebulan saja kita bisa menghabiskan ribuan vial sehingga stok saat ini mulai menipis,” ucapnya.
Pertama mengatakan, atas kondisi itu pihaknya telah mengajukan permohonan ke Provinsi agar bisa diberikan VAR. Hanya saja, stok VAR di Provinsi juga menipis. “Karangasem hanya mendapatkan 50 vial saja. Jumlah ini hanya cukup untuk 10 kasus gigitan,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk pemberian VAR kepada korban gigitan hewan penular rabies, pihaknya lebih mengutamakan korban dengan resiko tinggi seperti kena gigitan di tangan, leher dan bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan saraf. Sedangkan untuk yang terkena gigitan di bagian kaki dan lukanya hanya berupa goresan saja hanya diberikan VAR satu saja jika hewan tersebut tidak dinyatakan positif rabies.
“Untuk ketika stok VAR menipis, kita mendapatkan anggaran di APBD Perubahan sebesar Rp 700 juta untuk pembelian VAR. Jadi, dengan anggaran tersebut kami bisa mendapatkan sekitar 5.000 vial VAR sehingga cukup sampai akhir tahun,” tambahnya sembari berharap kasus gigitan anjing positif rabies menurun. (Eka Parananda/Balipost).