JAKARTA, BALIPOST.com – Di era pesatnya perkembangan teknologi, nasabah perbankan semakin dimudahkan dengan kehadiran layanan mobile banking untuk melakukan transaksi yang cepat, mudah dan aman. Termasuk halnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang telah mengembangkan layanan tersebut melalui super apps BRImo.
Pada super apps BRImo, beragam kemudahan mulai dari transfer, top up pulsa, dan token listrik, berbagai pembayaran, dan transaksi lainnya dapat dinikmati nasabah dengan lebih mudah dan praktis. Namun tak hanya kenyamanan yang menjadi komitmen BRI dalam pengembangan aplikasi tersebut, melainkan juga terkait jaminan keamanan bagi setiap penggunanya.
Beragam keunggulan berupa keamanan dan perlindungan ditawarkan BRImo, di antaranya terdapat fitur Safety Mode BRImo. Fitur ini memiliki fungsi utama untuk melindungi akun pengguna dari penyalahgunaan atau kecurangan yang mungkin terjadi dalam proses transaksi.
Dalam mode ini, beberapa fitur transaksi yang berpotensi berbahaya atau merugikan, termasuk pengurasan saldo rekening, akan dibatasi atau dinonaktifkan. Hal ini memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya akses yang tidak sah dan penyalahgunaan akun nasabah.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan bahwa keamanan merupakan concern di setiap aktivitas perbankan. Tidak terkecuali untuk channel transaksi yang berbasis digital, dimana saat ini tengah marak kasus kejahatan siber yang menyasar nasabah.
“Penerapan pertahanan keamanan yang berlapis serta menggunakan berbagai macam sistem proteksi sudah diterapkan sejak proses desain aplikasi ini. Pada intinya, nasabah tidak hanya nyaman karena mudah, tapi juga nyaman karena aman,” ucap Andrijanto.
Keunggulan lain dari super apps BRImo yakni aplikasi ini memanfaatkan teknologi biometric, sehingga nasabah dapat terhindar dari penyalahgunaan atau pembobolan akun oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Teknologi pemindai bagian tubuh ini akan meningkatkan keamanan akun karena setiap pemilik dapat terverifikasi secara akurat.
Teknologi biometric yang dipunyai oleh aplikasi BRImo adalah bisa login menggunakan keamanan sidik jari dan face recognition atau pengenalan wajah. Dari sini, nasabah atau pemilik akun bisa melakukan identifikasi dengan lebih akurat dan tidak bisa dipalsukan.
Andrijanto mengatakan pihaknya tak hanya menjamin keamanan siber atas sistem dan platform yang dimiliki, namun juga aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. BRI juga rutin melakukan identifikasi kerentanan dan testing yang ketat untuk memastikan tidak ada celah di setiap inovasi produk digital.
“Respons cepat untuk bisa recover dari suatu insiden membutuhkan kolaborasi lintas sektor baik dengan fintech, regulator, penegak hukum, dan telekomunikasi. Harus ada kolaborasi yang makin kuat antara sektor terkait,” lanjutnya.
Selain pengamanan berlapis melalui penjaminan keamanan, layanan, dan operasional, BRImo juga menerapkan protection technology serta menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi ancaman secara cepat dan tepat. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir untuk bertransaksi melalui BRImo. (Adv/balipost)