Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mina Werdhi Batu Lumbang menggandeng para generasi muda pecinta lingkungan untuk melakukan gerakan "Mangrove Clean Up Kayak Party." (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Archipelagic and Island States (AIS) Forum mengajak nelayan lokal menyuarakan pentingnya preservasi sektor biru. Maka dari itu para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mina Werdhi Batu Lumbang menggandeng para generasi muda pecinta lingkungan untuk melakukan gerakan “Mangrove Clean Up Kayak Party.”

Ketua KUB Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, I Wayan Kona Antara mengatakan, setidaknya 50 partisipan mengendarai kayak menyusuri hutan mangrove untuk menanam 500 bibit mangrove dengan jenis Rizophora mucronata. Mereka juga membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di sepanjang area hutan mangrove.

Baca juga:  Berbuntut Panjang, WNA Kenakan Atribut Polri Saat Halloween di Sanur

Tujuan utamanya adalah mempertahankan dan menambah luasan kawasan hutan mangrove serta mengurangi sampah plastik yang memberikan dampak buruk bagi ekosistem hutan mangrove. Kona menyorot tentang pentingnya keberadaan ekosistem hutan mangrove bagi perekonomian nelayan lokal.

“Kebetulan wilayah kerja dari para nelayan di sini mempunyai teluk yang ada mangrove-nya. Nah itu kita punya potensi dari mangrove bisa kita dapatkan yang daunnya bisa diolah jadi aneka makanan dan juga minuman. Selain itu potensi dari hutan mangrove ini juga bisa dikembangkan jadi eko wisata. Jadi kami ini jauh lebih punya varian ekonomi dari nelayan-nelayan yang berhadapan langsung dengan laut lepas,” ungkapnya, Rabu (11/10).

Baca juga:  Mangrove Terancam Sampah dan Alih Fungsi

Ia juga menyampaikan sumberdaya perikanan di kawasan mangrove ini cukup besar. “Kami punya tekad bagaimana kami bisa menajga lingkungan ini sehingga sumber perikanan itu tumbuh dan kami rasakan sekarang. Di samping itu kami juga merawat hutan mangrove ini,” tutupnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN