Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (tengah) disaksikan Sekjen DPP Projo Handoko usai membuka Rakernas VI Projo di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo meminta organisasi relawan Projo tidak mendesaknya menyebutkan nama bakal calon presiden yang didukungnya dalam Pilpres 2024. Ia pun mengatakan calon presiden yang didukungnya tak hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10).

“Ya, sabar, sabar, sabar. Jadi, jangan mendesak-desak pada hari ini saya ngomong siapa capres yang didukung karena juga orangnya enggak ada di sini,” kata Presiden Jokowi dikutip dari Kantor Berita Antara.

Dalam Rakernas, tiga nama tokoh yang selama ini disebut sebagai bakal calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto memang tidak hadir. Namun, di awal sambutannya Jokowi sempat menanyakan di mana sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga:  Liburan Seru Naik Kereta Api di Ambarawa, Cobain Yuk!

Jokowi menanyakan Prabowo sebab dalam rakernas itu para ketua umum partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju tampak hadir. “Pak ketumnya enggak hadir?” tanya Jokowi kepada jajaran pengurus Partai Gerindra yang ada di lokasi.

Adapun pada sambutannya Presiden menegaskan bahwa pada waktunya sukarelawan akan mengetahui siapa yang bakal didukung dirinya dalam Pilpres 2024. Presiden pun meminta sukarelawannya tidak tergesa-gesa dalam menentukan calon presiden yang akan didukung.

Baca juga:  Jokowi Tak Hadiri KTT ASEAN di Laos

“Sudah saya sampaikan, ojo grusa-grusu. Kedua saya sampaikan, ojo kesusu. Ketiga saya sampaikan jangan tergesa-gesa. Nanti kalau sudah tiba waktunya akan tahu,” ujarnya.

Sesaat setelah menyampaikan hal itu nada bicara Jokowi berubah lantang. Jokowi menegaskan bahwa penentu kemenangan adalah rakyat sehingga mengimbau kepada siapa pun bakal calon presiden untuk berbuat baik kepada rakyat.

“Kita ini kadang berpolitik kok ribet banget sih. Sesuatu yang mudah dibuat sulit. Sesuatu yang harusnya gampang dibuat sulit,” ujarnya.

Baca juga:  Kembali, Tambahan Pasien COVID-19 Nasional Lampaui Kasus Baru di Atas 2.000 Orang

Presiden melanjutkan, “Kadang saya mendengar ‘Pak politik kok ribet banget, ya’. Padahal, yang menentukan kemenangan itu adalah rakyat. Kedaulatan itu di tangan rakyat. Yang punya suara itu juga rakyat. Yang nanti akan mencoblos itu juga rakyat. Yang menentukan kemenangan terakhir juga rakyat. Jadi, baik-baiklah kepada rakyat,” tegasnya.

Ia pun menekankan bahwa suara rakyat merupakan kunci kemenangan. Namun, Jokowi sekali lagi meminta sukarelawannya bersabar. (kmb/balipost)

BAGIKAN