TABANAN, BALIPOST.com – Dua TPA besar di Bali, yaitu TPA Suwung dan Mandung terbakar karena musim kemarau yang berkepanjangan. Akibatnya kedua TPA ini menyetop penerimaan sampah.
Kabupaten/kota yang biasa mengirimkan sampah ke dua TPA ini terpaksa harus mengalihkan pengiriman ke tempat pembuangan lainnya, salah satunya di Kelating, Kerambitan. Kondisi ini membuat petugas di sana kewalahan karena keterbatasan alat berat untuk menangani sampah yang datang.
Alat berat yang dimiliki Kelating sudah berusia tua. Alhasil sampah yang kiriman terus menggunung.
Bendesa Adat Kelating, I Dewa Made Maharjana mengatakan, kubangan eks galian C di Kelating saat ini memang dijadikan lokasi darurat pembuangan sampah pascaterbakaranya sejumlah TPA. Karena tak hanya dampak kebakaran di TPA Mandung, Kelating juga menerima kiriman sampah dari Denpasar dan Badung bagian barat, dampak dari kebakaran di TPA Suwung dan TPA Munggu.
Pada Sabtu saat kejadian kebakaran, 50 hingga 60 armada pengangkut sampah datang ke TPA darurat di Kelating. “Alat berat kami sudah tua, karena ini sifatnya darurat kami sudah sediakan tempat. Jadi mohon agar dinas terkait juga bisa bantu kami untuk alat beratnya agar penanganan sampah tidak menjadi masalah baru, kalau sampah udah sampai kubangan tentu aman, tetapi sekarang masih menggunung,” terangnya, Minggu (15/10).
Begitupun saat hendak melakukan penataan sampah yang menggunung dengan alat berat seadanya, masih banyak armada sampah yang datang. Ini tentu saja membuat kekhawatiran pihak desa setempat. “Jangan hanya dikirim ke sini lalu dibiarkan saja, saya sudah koordinasi dengan kepala DLH kemarin (Sabtu) untuk alat berat, tetapi sampai sekarang belum datang juga,” jelasnya. (Puspawati/balipost)