DENPASAR, BALIPOST.com – Pariwisata Bali yang mulai pulih pascapandemi menyebabkan permintaan produk tekstil juga mengalami peningkatan. Potensi ini pun mulai dilirik investor untuk membuka cabangnya di Bali.
Salah satunya Nirwana Textile yang menyuplai bahan tekstil ke perusahaan-perusahaan multinasional yang juga beroperasi di Bali. Menurut Presiden Direktur Nirwana Textile, Alex Ferdian Santoso, Bali dipilih sebagai lokasi pertama di luar Jawa karena potensi UMKM yang bergerak di bidang tekstil cukup besar. “Memilih Bali sebagai lokasi investasi karena sebelumnya sudah memiliki customer di Bali, baik skala kecil (UMKM) maupun skala besar,” ujarnya Sabtu (21/10).
Menurutnya kain yang banyak dijual di Bali saat ini adalah standar lokal. Ia ingin juga turut meningkatkan kualitas UMKM dengan memperkenalkan kain-kain berkualitas internasional seperti yang selama ini dipesan oleh perusahaan multinasional.
“Di Bali kami lihat standarnya bagus dan juga perlu inovasi-inovasi,” ujarnya.
Dengan melihat potensi UMKM di Bali yang bergerak di bidang tekstil cukup banyak, ia berharap para pelaku usaha ini bisa meningkatkan kualitas produknya. Diakui pihaknya sebelumnya tak melirik Bali sebagai pasar potensial.
Namun, karena sejumlah perusahaan internasional yang memesan bahan tekstil membuka toko di Bali, ia pun melirik Pulau Dewata sebagai lokasi usahanya. Selain itu sejumlah pasar oleh-oleh besar di Bali juga memesan bahan tekstil sehingga suplai cukup banyak.
Ditanya tentang jenis kain yang diminati pembeli, ia mengutarakan Cotton Comberan Biowash paling banyak dipesan. Sebab, setelah dicuci, tidak membuat kain rusak dan berbulu.
Sementara di Bali sendiri, ia menilai cotton coolbreeze lebih tepat untuk cuaca yang panas.(Citta Maya/balipost)