Rapat Gabungan Bidang dan Komisi Pendidikan PWI di kantor PWI Pusat di Jakarta, Senin (23/10). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun menyatakan PWI segera menggencarkan lagi pelatihan jurnalistik untuk wartawan. Alasannya, tantangan yang dihadapi wartawan dan jurnalisme saat ini makin berat.

Hendry yang membuka Rapat Gabungan Bidang dan Komisi Pendidikan PWI di kantor PWI Pusat di Jakarta, Senin (23/10) mengatakan pihaknya menyiapkan beberapa program pelatihan jurnalistik, seperti Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) dan Safari Jurnalistik. “PWI juga akan melanjutkan rencana untuk mendirikan perguruan tinggi jurnalistik berkolaborasi dengan perguruan tinggi atau sekolah jurnalisme di luar Indonesia,” ujar Hendry dalam pernyataan tertulisnya.

Hadir dalam rapat perdana yang dilakukan secara hibrid itu Ketua Bidang Pendidikan M. Nasir, bersama Wakil Ketua Bidang Pendidikan GMB Dwikora Putra, Ketua Komisi Pendidikan Marah Sakti Siregar, dan para anggota Komisi Pendidikan. Di antaranya, Priyambodo RH, Anas shahirul, M. Dahkan Abubakar, Eka Nazir Putera dan Rizal R.Surya.

Baca juga:  Gibran Hormati Keputusan Majelis Kehormatan MK

Dalam struktur baru kepengurusan PWI, Bidang Pendidikan PWI akan menjadi eksekutif semua program pendidikan dan Komisi Pendidikan menjadi tim pemikir (think thank) yang merumuskan, menyusun, memonitor dan mengawasi program pendidikan. Sedangkan pelaksana program adalah tim SJI yang dipimpin direktur eksekutif Ahmed Kurnia Soeriawidjaja.

Sekedar informasi, pada Mei 2014, Pengelola SJI-PWI pernah diundang Fritz Cropp, Associate Dean Missouri School of Journalism (MSOJ), Columbia, usai dia bertamu ke kantor PWI Pusat. Dalam lawatan ke kampus MSOJ, kedua pihak kemudian menanda tangani MoU kerjasama dalam bidang pendidikan jurnalisme.

Ihwal menghidupkan lagi rencana mendirikan perguruan tinggi jurnalistik itu sempat mengemuka dalam rapat gabungan bidang Pendidikan dan Komisi Pendidikan PWI. Selain itu, dalam rapat dibahas juga beberapa hal strategis yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan jurnalisme PWI. Misalnya, menyiapkan grand design program pendidikan PWI 2023-2028.

Baca juga:  Longsor Timbun Sanggah Warga di Desa Tista

Lalu, membahas program turunan dan tambahannya.
Di antaranya, pendirian dan pengembangan Sekolah Jurnalisme Indonesia ke pelbagai provinsi, intensifikasi workshop atau diklat jurnalistik, dan pendirian PWI Institute.

SJI diharapkan bisa dimulai tahun ini juga atau kegiatan pembuka atau “kick off”-nya dilaksanakan paling lambat Januari 2024. Program workshop atau diklat jurnalistik, juga akan merupakan program unggulan PWI dengan melibatkan seluruh jaringan PWI di daerah.

Nantinya, akan disiapkan linkage antara Bidang Pendidikan PWI Pusat dengan Wakil-wakil Ketua Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Model ini yang dapat disebutkan sebagai bottom up, dimana PWI di daerah memberikan masukan bagaimana sebaiknya workshop jurnalistik diadakan yang disesuaikan dengan “kearifan lokal” setiap daerah.

Baca juga:  Pers Jangan Terjebak Persaingan dengan Medsos

PWI Instititute direncanakan sebagai sebuah program atau nantinya jika bisa dijalankan dan eksis, akan menjadi lembaga khusus yang cakupan wilayah kerjanya bisa lebih luas dan berbeda dengan SJI.
PWI Institute merupakan lembaga atau badan organisasi didirikan dengan tujuan melakukan suatu kegiatan pendukung pendidikan, pemikiran/penelitian wartawan dalam bidang jurnalistik, atau bidang yang terkait. Misalnya, di bidang kebudayaan, sosial, dan persahabatan internasional.

PWI Institute juga nantinya akan menyiapkan beasiswa kepada wartawan untuk belajar di LN, mengadakan lomba-lomba kegiatan jurnalistik, memberikan penghargaan kepada siapa pun yang dipandang berjasa dalam bidang atau profesi kewartawanan. (kmb/balipost)

BAGIKAN