Dewa Made Indra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Baliho pasangan capres serta bendera dan atribut PDI Perjuangan yang terpajang di sekitar lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo di Balai Desa Batubulan dan Pasar Bulan, Batubulan, Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10) dicabuti. Atas peristiwa ini, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra pun memberikan penjelasan.

Menurut Sekda Dewa Indra, hal tersebut sudah disepakati seluruh pihak dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) persiapan kedatangan Presiden RI yang juga melibatkan pihak Istana pada Minggu (29/10). “Jadi sudah disepakati bersama bahwa lokasi-lokasi kunjungan kenegaraan harus dibersihkan dan dirapikan dengan baik. Termasuk keberadaan baliho, spanduk dan alat peraga lain yang tidak ada kaitannya dengan substansi kunjungan Presiden kita bersihkan dalam radius 200 meter,” jelas Sekda.

Untuk itu ia mengharapkan masyarakat untuk melihat pembersihan baliho dan atribut lain ini bukan sebagai upaya yang bermuatan politik tendensius. Hal tersebut murni terkait dengan kunjungan kerja Presiden RI. “Mohon masyarakat bisa memahami dengan baik, tolong jangan diinterpretasikan sebagai upaya politik tendensius. Kami di Pemprov Bali selalu berkomitmen untuk menjaga netralitas ASN di pemerintahan daerah terhadap kondisi politik saat ini,” tegas Sekda Dewa Indra dikutip dari keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Gianyar Tambah 2 Konfirmasi Positif COVID-19

Menurutnya lagi, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan kabupaten setempat yang dalam kesempatan kali ini adalah Kabupaten Gianyar sebagai titik lokasi sejumlah kunjungan kepala negara. Juga telah disampaikan kepada Pemkab setempat untuk berkoordinasi dengan pemilik alat peraga yang terpasang di sekitar lokasi acara baik partai politik, calon legislatif maupun tim sukses.

“Sayangnya pada hari acara kami melihat di lokasi acara masih terpasang (alat peraga, red) dalam radius 200 meter. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Bali menugaskan Kasat Pol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, red) Provinsi Bali dan jajaran untuk turun langsung menertibkan alat peraga yang berada dalam radius tersebut,” ujar birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng ini.

Baca juga:  KBS Makin Gencar Gerilia di Denpasar

Sekda Dewa Indra juga menjelaskan bahwa seandainya saja pihak pemkab dan pihak terkait lainnya sudah berkoordinasi dengan baik bersama para pemilik alat peraga tersebut maka pihak Satpol PP Provinsi tidak perlu turun langsung.

Terkait alat-alat peraga kampanye di sepanjang jalur yang akan dilalui Kepala Negara, Sekda Dewa Indra juga mengatakan dalam Rakorwil Persiapan Kedatangan Presiden juga telah mendapat arahan untuk dirapikan. “Jadi yang miring, yang hampir jatuh dirapikan. Yang dipaku di pohon kita pindahkan ke tempat semestinya. Jadi alat peraga di rute perjalanan Bapak Presiden tidak kita hilangkan tapi kita rapikan,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Terus Meningkat di Denpasar, Koster Bilang Tak Boleh Salahkan PKM

Juga terkait alat peraga yang berada di lokasi acara kunker, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkab untuk dipasang kembali di lokasi semula selesai acara. Sekda juga menekankan bahwa upaya pembersihan di sekitar lokasi kunker Presiden RI bukan hanya pada alat peraga capres-cawapres tertentu tapi semua alat peraga, baik milik capres-cawapres, partai ataupun caleg. “ Dan setelah selesai acara kita pasang kembali,” katanya.

Pemprov Bali juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi masyarakat yang telah bekerja sama untuk mensukseskan kunjungan kerja Presiden sehingga semua rangkaian acara berjalan lancar, aman, nyaman dan sukses. “Sekaligus juga kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat dan semua pihak atas ketidaknyamanan selama rangkaian kunker Bapak Presiden,” tutupnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN