DENPASAR, BALIPOST.com – Maraknya berita yang menyebutkan adanya pencopotan baliho sosialisasi pasangan capres serta bendera dan atribut partai politik yang terpajang di sekitar lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo di Balai Desa Batubulan dan Pasar Bulan, Batubulan, Kabupaten Gianyar, Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya memberikan tanggapan.
Mahendra Jaya, menegaskan bahwa faktanya di lapangan tidak demikian. Dikatakan, alat sosialisasi berupa bendera dan baliho banyak terpasang dan tersebar di Kota Denpasar, sepanjang jalan Batubulan, sampai mendekati tempat acara kunker presiden.
Untuk menjaga estetika, dilakukan penggeseran sementara bendera dan baliho tersebut. Dan setelah selesai acara, bendera dan baliho dipasang kembali. “Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga, dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” tegas Mahendra Jaya.
Terkait ada anggota TNI/Polri pada saat penurunan bendera dan baliho, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendy, mengatakan bahwa anggota TNI/Polri sedang melaksanakan tugas pengamanan kunjungan RI 1. Karena sesuai dengan SOP pengamanan RI 1 disitu ada danplek, yaitu Dandim dan wadanpleknya adalah Kapolres. “Jadi mereka disitu melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP pengamanan RI 1, jadi demikian adanya,” ungkapnya.
Mahendra Jaya juga menekankan bahwa penertiban sementara alat peraga/sosialisasi di lokasi kunker Presiden tersebut berlaku sama untuk baliho atau atribut tanpa memandang siapa capres-cawapres ,partai, ataupun caleg manapun selama berada dalam radius yang ditentukan.
Pj Gubernur yang dalam kesempatan tersebut didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, menegaskan pula bahwa tidak ada maksud lain selain menjaga agar acara kunjungan kerja resmi Kepala Negara bisa berjalan lancar dan baik. “Dan saat ini, baliho atau atribut yang sempat ditertibkan sudah dipasang kembali seperti sebelumnya,” ujar Mahendra Jaya.
Sementara itu Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Harfendi dalam kesempatan yang sama juga menanggapi adanya anggota TNI serta Polri yang terlihat dalam proses penertiban baliho dan atribut tersebut memang sesuai SOP pengamanan Kepala Negara. Yakni Dandim sebagai Danplek (Komandan Komplek) dan Polres sebagai Wadanplek ( Wakil Komandan komplek) di lokasi kunker. “Jadi pihak Dandim dan Polres memang yang bertugas di sana sesuai SOP pengamanan kedatangan RI 1,” tegas Pangdam. (Winatha/balipost)