MANGUPURA, BALIPOST.com – Paramatex sebagai pemasok kain terkemuka yang berbasis di Bali kembali menggelar Bali Fashion Network, yang tahun ini menjadi penyelenggaraan kedua kalinya. Kegiatan yang berlangsung di The Trans Resort Bali, Seminyak, Badung pada Sabtu (4/11) ini dihadiri 20 perusahaan dalam industri fashion dan diikuti oleh 300 partisipan.
Dalam konferensi pers yang digelar beberapa jam sebelum acara dimulai, Founder Paramatex, Chris Rianto menuturkan, Paramatex sebagai supplier kain terpercaya di Indonesia dan berlokasi di Bali, memiliki visi untuk menjadi partner terbaik bagi para pelaku bisnis fashion di Indonesia. Caranya dengan menyediakan produk-produk kain berkualitas, inovatif, dan berkelanjutan.
Dengan tekad kuat terhadap konsep sustainability, Paramatex menempatkan dirinya sebagai agen perubahan yang memberikan manfaat positif dalam berbagai aspek. Salah satu tindakan nyata perubahan yang diperjuangkan oleh Paramatex, kata Chris, adalah penyelenggaraan Bali Fashion Network.
Acara ini berhasil mengumpulkan beragam pemangku kepentingan dalam industri fashion, mulai dari produsen serat kain, garmen manufaktur, pembuat pola pakaian, hingga tempat untuk berkreasi print kain, baik yang bersifat konvensional, digital maupun menggunakan bahan-bahan alami.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 20 perusahaan, baik dari tingkat nasional maupun internasional, serta diikuti oleh lebih dari 300 partisipan. Bali Fashion Network by Paramatex dikatakannya menjadi platform yang sangat bermanfaat, baik bagi konsumen maupun perusahaan-perusahaan yang terlibat.
“Bali Fashion Network bukan sekadar acara biasa, melainkan merupakan solusi yang sangat dibutuhkan oleh para pelaku bisnis fashion, terutama para fashionpreneur. Acara ini memberikan kesempatan berharga bagi para pemangku kepentingan untuk terhubung, berbagi pengetahuan, dan menjalin kemitraan yang mendukung pertumbuhan industri fashion yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam rangkaian Bali Fashion Network, Paramatex dan para peserta berkomitmen menciptakan perubahan positif dalam industri fashion dengan fokus pada etika, keberlanjutan, dan inovasi. Melalui acara ini diharapkan komunitas fashion di Bali terus terbangun serta mampu memperluas pasar produk mereka.
Di samping itu, Chris juga berharap industri fashion di Bali bisa terus berkembang yang didukung aktivitas pariwisata. Sehingga Bali memiliki sektor perekonomian baru selain pariwisata. (Adv/balipost)