DENPASAR, BALIPOST.com – Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Bali batal dilakukan. Hal ini lantaran ada penolakan dari beberapa elemen masyarakat, karena dinilai belum dikaji secara ilmiah.
Dikhawatirkan penyebaran nyamuk Wolbachia yang bertujuan untuk menangani kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng ini membawa risiko bagi kesehatan masyarakat. Bahkan, bisa menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, Rabu (15/11) menegaskan sesuai arahan Pj. Gubernur, Pemprov Bali mengusulkan agar uji coba program ini tidak dilakukan di Bali, karena ada kontroversi penolakan dari sebagian masyarakat Bali maupun wisatawan mancanegara yang tinggal di Bali.
Pemprov Bali meminta kepada World Mosquito Program (WMP) dan Save the Children sebagai penyelenggara penyebaran nyamuk ber-wolbachia agar secara masif menyosialisasikannya kepada masyarakat Bali. “Sesuai arahan Pj. Gubernur (Sang Made Mahendra Jaya, red) Pemprov Bali meminta WMP dan Safe the Children sebagai penyelenggara kegiatan launching nyamuk ber-wolbachia supaya menyosialisasikan secara masif ke masyarakat Bali,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Gede Anom bahwa Pemprov Bali juga meminta agar dilakukan kajian secara ilmiah bersama pakar-pakar sebelum nyamuk Wolbachia ini disebar di tengah masyarakat. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan adanya jaminan keamanan dari program tersebut. Baik terhadap manusia maupun ekosistem lingkungan. Tidak hanya itu, Pemprov Bali meminta program ini agar benar-benar merupakan program resmi dari Kemenkes untuk diterapkan di Bali. Bukan dari pihak swasta atau yayasan.
Sebelumnya, Yayasan Save the Children telah menyampaikan penundaan penyebaran nyamuk Wolbachia kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dalam surat bernomor SCI/Bali/2023/XI/004 perihal Informasi Penundaan Pelepasan Bibit Nyamuk ber-Wolbachia.
Dalam surat tertanggal 11 November 2023 yang ditandatangani oleh Wiwied Trisnadi selaku Acting Senior Program Manager Save the Children untuk WMP tersebut, disampaikan bahwa rencana penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia di wilayah Kota Denpasar dan Kabupatan Buleleng pada tanggal 13 November 2023 untuk sementara ditunda. Keputusan penundaan ini dilakukan setelah pihaknya mendengarkan masukan dan saran dari pemerintah dan masyarakat yang memiliki kepedulian yang sama dalam penanggulangan DBD. Dikatakan, WMP dan Save the Children akan terus berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan DBD. (Winatha/balipost)