Foto kombo memperlihatkan inovasi yang digagas tim dari INSTIKI untuk membantu pengembangan desa wisata Batuan, Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sebagai kampus yang memiliki visi dan misi yang mendukung pelestarian budaya berbasiskan teknologi informasi, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) telah melakukan digitalisasi Prasasti Baturan (Digiprasta) dan membuat Virtual Tour 360 serta Platform Augmented Reality (AR) Pura Desa dan Puseh Desa Adat Batuan. Ini, untuk mengembangkan desa wisata berbasis budaya dengan pendekatan teknologi informasi.

Menurut dosen INSTIKI yang terlibat dalam pengembangan platform ini, Ir. Ida Bagus Gede Sarasvananda, S.Kom., M.Cs, dengan dua inovasi ini, akan ada interaksi dalam menjelajahi Pura Batuan. Platform AR akan memberikan detail informasi dan visualisasi 3D bangunan dari setiap pelinggih yang ada di dalam pura.

Baca juga:  Hanguskan 4 Bangunan, Sehari Sebelumnya Sudah Terjadi Kebakaran Kecil

Platform yang akan dibangun juga akan menjadi media promosi bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Pura Desa dan Pura Puseh Batuan. Mereka bisa menyaksikan pura secara virtual. Pengembangan wisata berbasis budaya dengan pendekatan teknologi informasi ini dinilai akan berkontribusi pada waktu dan lama tinggal wisatawan.

Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Batuan bisa menikmati keindahan arsitektur Pura Puseh dan Desa secara digital. Inovasi yang dikembangkan INSTIKI ini merupakan kerja sama dengan Desa Adat Batuan.

Baca juga:  Soal Status KS di DPRD Bali, Pimpinan Serahkan pada Induk Partai

Inovasi ini pun berhasil memperoleh pendanaan melalui Program Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Platform yang dikembangkan merupakan karya Dosen INSTIKI yang terdiri dari Ir. Ida Bagus Gede Sarasvananda, S.Kom., M.Cs, Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom, Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom, bersama dengan Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.

“Tim Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas program Kedaireka, sehingga tim peneliti mampu mengimplementasikan Inovasi Virtual Tour 360 dan Apps AR Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Batuan,” sebutnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Sesari di Pura Puseh Desa Adat Belong Dicuri, Kerugian Rp 10 Juta
BAGIKAN