DENPASAR, BALIPOST.com – Pembahahasan APBD 2024 rampung. Walaupun dirancang defisit Rp563,4 miliar –karena rencana belanja melebihi rencana target pendapatan, DPRD optimis semua program yang dirancang akan berjalan. APBD tahun ini sedang dirancang realistis dan estimasi yang sesuai perencanaan.
Dari total Rp6,91 triliun lebih belanja daerah yang ditetapkan, salah satunya diperuntukkan untuk pos anggaran penguatan infrastruktur pelayanan publik yang sudah dan sedang dibangun di Bali. Jumlahnya sebesar Rp968,42 miliar lebih atau 18,31% dari total belanja daerah.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, menegaskan bahwa seluruh pembangunan insfrastruktur di Bali yang belum selesai pembangunan atau pembiayaannya di tahun 2023 dilanjutkan. Bahkan, anggaran untuk pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun dilanjutkan.
Seperti, pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Shortcut Singaraja-Mengwi, kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB), tambahan pembangunan SMA baru, pemeliharaan Pura Agung Besakih, pemeliharaan jalan provinsi, dan lainnya.
“Tidak ada yang baru, hanya melanjutkan yang belum selesai pembangunan atau pembiayaan tahun 2023 dan pemeliharaan, seperti Turyapada Tower, Shortcut, Besakih, PKB, tambahan bangunan sekolah SMAN yang baru, pemeliharaan jalan-jalan provinsi, dan seterusnya,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini, Kamis (16/11).
Adhi Ardhana, menegaskan bahwa pada APBD Tahun 2024 tidak ada pemangkasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang belum selesai dibangun di tahun 2023 ini. Hanya saja anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut disesuaikan. “Kenapa harus dipangkas? Gak lah. Hanya mungkin meletakkan anggaran yang disesuaikan,” tegasnya. (Winatha/balipost)