DENPASAR, BALIPOST.com – Desa Adat Renon kini membuat gebrakan baru dalam membangkitkan seni dan budaya di desa tersebut. Karena itu, desa ini menggelar Renon Festival untuk yang pertama kalinya.
Festival yang direncanakan menjadi event tahunan itu digelar hingga akhir Desember 2023. Ketua Panitia Renon Festival, Wayan Sukarasa saat pembukaan parade budaya, Sabtu (18/11) mengungkapkan festival yang digelar hingga akhir tahun itu sudah dimulai sejak September 2023 lalu.
Ia menjelaskan kegiatan pembukaan digelar di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, pada 16-17 September dengan menyelenggarakan lomba layang-layang. Selanjutnya 23-24 September digelar Jejepangan dan e-sport. Pada 15 Oktober digelar kontes ikan mas koi.
Di bulan ini, pada 18 November digelar parade budaya yang diisi dengan lomba penjor dan gebogan, serta festival baleganjur. Sementara pada acara puncak 23-25 Desember digelar berbagai kegiatan seperti lomba mixing arak, lomba mobile legent, jalan santai, zumba, dan berbagai hiburan lainnya. “Pada acara puncak nanti akan digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (Lapangan Renon),” tuturnya.
Festival ini melibatkan ribuan orang, baik peserta maupun penonton. Selain itu ada ratusan UMKM yang dilibatkan.
Wayan Sukarasa mengungkapkan festival ini mengambil tema Kanda Pat. Melalui festival ini warisan ajaran benarma Kanda Pat ini mereka hidupkan kembali. “Kami di Desa Adat Renon ini ada empat banjar, yaitu Banjar Peken, Banjar Tengah, Banjar Kelod, dan Banjar Pande. Kanda Pat ini membawa pesan kita semua bersaudara. Kami ingin memberikan pesan bahwa kami memiliki warisan ajaran yang bernama Kanda Pat,” tuturnya. (Asmara Putera/balipost)