TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan menjadi tuan rumah Kejurnas Terbuka kategori youth D dan youth C (siswa SD dan SMP), di lintasan papan panjat Lapangan Alit Saputra, Tabanan, 1-3 Desember. Event nasional ini, khusus menyasar usia dini, sebab selama ini mereka kurang diwadahi.
Ketua FPTI Bali Putu Yudi Atmika, Jumat (1/12), menyatakan, kemunculan atlet Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang merebut tiket Olimpiade, juga hasil pantauan sejak usia dini. “Jadi, bakat dan talenta atlet itu, bisa kelihatan dari sejak usia asar atau basic-nya,” tutur Yudi.
Pascaterpantau talentanya, barulah dilakukan pembinaan. “Berdasarkan hasil pembinaan selama ini, apakah kemahiran dan skill atlet bersangkutan meningkat, sehingga layak mengikuti kejuaraan ke jenjang usia yang kebih tinggi,” tegasnya.
Bidang Pertandingan Suhardi Eka Prasetia, di Tabanan, mengemukakan, untuk kategori youth D (10-11 tahun) dan youth C (12-13 tahun). Sementara nomor yang dipertandingkant lead dan speed putra dan putri, bertujuan mencari bibit atlet usia muda.
Kejurnas yang digagas Kemenpora RI bersama PB FPTI ibu fokus diikuti siswa SD dan SMP. Maklum, selama ini yang sering terjadi pada Kejurnas Pelajar tanpa batasan umur, yang terjadi anak usia 9 tahun melawan 15 tahun, sehingga terkesan tak wajar.
Kejuaraan panjat tebing ini, melibatkan 189 peserta. Mereka berdatangan dari 13 provinsi, seperti DKI, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, NTB, Sumsel, Kaltim, serta Kalsel. (Daniel Fajry/balipost)