JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 11 orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat meninggal saat gunung itu erupsi. Selain itu, terdapat 12 pendaki lainnya hingga saat ini belum ditemukan.
Menurut Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor SAR Kota Padang, Sumatera Barat, Jody Harryawan ada 75 orang meliputi 49 orang sudah turun, 26 orang belum (turun). ‘Dari 26 orang itu tiga orang selamat, 11 meninggal, dan 12 orang masih pencarian,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin.
Ia mengutarakan ada 12 orang yang belum ditemukan. “Yang 14 orang sudah ditemukan tim SAR tapi kondisinya 11 orang meninggal dan sudah di-packing, sedangkan tiga orang (selamat) belum sampai bawah karena mereka masih proses evakuasi ke posko,” kata Jody.
Jody menjelaskan proses pencarian para pendaki sempat dihentikan pada Senin (4/12) pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB karena Gunung Marapi terus mengalami erupsi. Bahkan, tim gabungan harus menyelamatkan diri terlebih dahulu.
Meski tim gabungan sempat kembali ke bawah untuk menyelamatkan diri dari erupsi, namun proses pencarian saat ini sudah kembali dilanjutkan seiring dengan meredanya erupsi Gunung Marapi.
Secara rinci Jody menyebutkan terdapat ratusan orang yang tergabung dalam tim gabungan ini, baik yang berada di Gunung Marapi maupun di posko bawah.
Ratusan orang tersebut terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), pemadam kebakaran, dan sebagainya, baik dari Provinsi Sumatera Barat maupun provinsi sekitar.
“Timnya yang di gunung saja itu 120 orang yang sudah naik, di posko lebih dari itu. Tadi dihentikan sementara karena ada erupsi susulan, jadi mereka menyelamatkan diri. Sekarang sudah mulai melakukan pencarian lagi,“ kata Jody. (kmb/balipost)