Bintang Puspayoga (kiri) memberikan penjelasan terkait upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap kelompok rentan, yakni perempuan dan anak-anak. (BP/kmb)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kasus kekerasan seksual pada moda transportasi tak dimungkiri terjadi dan banyak menimpa kelompok rentan, yaitu perempuan dan anak-anak. Untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual ini, terutama pada wisatawan yang sedang berlibur di Bali, aplikasi transportasi online, Grab, bekerja sama dengan Kementerian PPPA dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan pusat keselamatan dan keamanan wisata.

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Kamis (7/12), berdasarkan Survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) KRPA pada 2022 terkait kekerasan seksual, didapati fakta bahwa 78,89 persen responden perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Lebih dari setengahnya mengalami pelecehan seksual di jalanan umum atau taman.

Baca juga:  Dari RUU Provinsi Bali akan Disahkan hingga Kapolri Mutasi 7 Kapolda

Ia mengatakan banyak kasus yang tidak terlaporkan. Padahal, bagaimanapun jaminan perlindungan kepada semua warga negara sudah dijamin konstitusi dan perundang-undangan.

Menteri Bintang mengapresiasi adanya kerja sama dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan wisatawan dan kelompok rentan di Bali. “Harapannya ketika layanan Sapa 129 terintegrasi ke fitur di aplikasi transportasi online, kasus-kasus itu bisa ditangani dengan cepat, khususnya pada kelompok rentan perempuan dan anak-anak,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang hadir secara online, mengapresiasi upaya untuk menciptakan kenyamanan bagi wisatawan yang berlibur ke Bali. Ia pun menilai dengan adanya upaya bersama ini, citra pariwisata Bali akan makin meningkat. “Dukungan dari berbagai pihak termasuk perusahaan swasta akan memperkuat ekosistem pariwisata di Indonesia sehingga dapat membantu untuk mewujudkan target realisasi wisatawan mancanegara sebanyak 8,5 juta di akhir tahun 2023,” ujarnya.

Baca juga:  Kemenparekraf Ajak Sektor Swasta Dukung #ItstimeforBali

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan pusat keselamatan dan keamanan wisata Bali adalah wujud komitmen mengedepankan keselamatan dan keamanan. “Bali dipilih sebagai lokasi peluncuran karena menjadi tempat favorit, baik wisatawan luar dan dalam negeri. Sehingga keselamatan dan keamanan menjadi kuncinya,” tegas Neneng.

Fitur keamanan untuk wisatawan dan kelompok rentan ini disematkan pada aplikasi Grab sehingga bisa diakses secara cepat. Seluruh kontak darurat yang ada di Bali ditaruh dalam satu halaman sehingga memudahkan wisatawan saat membutuhkan bantuan.

Baca juga:  Menteri Puspayoga dan Istri Nyoblos di TPS 17 Dangin Puri Kauh

Ada call center 24 jam yang berbahasa Inggris siap mendukung bagi wisatawan yang memerlukan. Selain itu, jajaran kepolisian daerah Bali juga digandeng sehingga mempercepat proses pelaporan jika terjadi kasus. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN