Tangkapan layar - Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei nasional secara daring dari Jakarta, Rabu (4/10/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST. com – Elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan dua paslon lain peserta Pilpres 2024. Demikian hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 3-5 Desember 2023.

“Pada Desember 2023 ini, survei kami menemukan bahwa pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, itu angka elektabilitasnya atau dukungan masyarakat ada di angka 45,6 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei seperti dipantau secara daring dari Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (10/12).

Sementara itu, pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyusul di posisi kedua dengan elektablitas 23,8 persen; sedangkan pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 22,3 persen.

Baca juga:  Disepakati, Mantan Napi Korupsi Diberi Kesempatan Daftar Caleg

“Angka untuk Prabowo-Gibran itu cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan Oktober 2023. Anies-Muhaimin juga cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan Oktober 2023; sedangkan Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan Oktober 2023,” jelas Djayadi.

Survei LSI yang dilakukan pada bulan Oktober 2023 mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 35,9 persen; Ganjar-Mahfud 26,1 persen; serta Anies-Muhaimin 19,6 persen.

Kemudian, Djayadi menyebut tingkat responden yang menyatakan “belum menjawab” juga turun dari 18,3 persen di bulan Oktober menjadi 8,3 persen di bulan Desember.

“Jadi, yang pada Oktober lalu belum menentukan pilihan, pada saat ini banyak pindah ke Prabowo dan sebagian dari kenaikan Prabowo itu berasal dari penurunan suara Ganjar; sementara Anies tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan suara Prabowo, malah mengalami kenaikan,” paparnya.

Baca juga:  Ganjar-Mahfud Ingin Pembangunan Indonesia Gerak Cepat

Lebih lanjut, Djayadi menjelaskan bahwa alasan kebanyakan responden memilih Anies-Muhaimin adalah karena ingin adanya perubahan.

Sementara itu, alasan responden yang memilih Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud juga cenderung serupa, yakni karena melihat pasangan itu sebagai sosok yang paling mampu memimpin.

“Jadi, ada kesamaan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, dan perbedaannya mencolok dengan Anies-Muhaimin, yaitu soal ingin perubahan. Masyarakat tampaknya masih membelah ketiga pasangan ini menjadi dua bagian, pasangan yang melanjutkan kepemimpinan sekarang dan pasangan yang akan melakukan perubahan,” ujar Djayadi.

Target populasi pada survei tersebut adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.

Baca juga:  Ratusan Butir Pil Koplo Diamankan, Ngakunya Dipasok dari Bali

Pemilihan sampel dilakukan melalui melalui metode pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Margin of error survei diperkirakan plus minus 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

KPU telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Sementara itu, jadwal debat capres-cawapres digelar sebanyak lima kali selama masa kampanye Pemilu 2024. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN