DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan Yasa Kerthi untuk Upacara Bhumi Sudha di Bali akan digelar bertepatan dengan Rahina Tilem Kanem, Selasa (12/12) ini. Ritual ini dipusatkan di 3 pura, yakni Pura Pengubengan Besakih, Pura Ulun Danu Batur Kintamani, dan Pura Segara Watu Klotok Klungkung.
Pelaksanaannya diatur dalam surat dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali, Nomor : B.46.400/48828/ KESRA/B.PEM KESRA, tertanggal 28 November 2023, perihal Upacara Bhumi Sudha. Kemudian, ditindaklanjuti dengan surat dari Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Nomor : 442/MDA Prov Bali/XII/2023 perihal Surat Pengantar Edaran Yasa Kerthi Acara Bhumi Sudha, pelaksanaan Yasa Kerthi untuk mendukung kesucian serta kelancaran pelaksanaan upacara Bhumi Sudha dilakukan oleh seluruh umat Hindu.
Dalam Surat Edaran MDA Provinsi Bali, Bandesa Madya MDA Kabupaten/Kota se-Bali supaya hadir nunas Tirta Penawar/Pamarisudha, pada Selasa, t12 Desember 2023, Pukul 11.30 WITA, bertempat di Pura Segara Watu Klotok, Klungkung. Prajuru diharapkan membawa banten pejati lengkap dan genah tirta untuk selanjutnya dibagikan kepada seluruh desa adat di wilayah masing-masing.
Bagi krama desa adat yang mempunyai dresta/tradisi menyelenggarakan upacara Nanggluk Merana pada Tilem Sasih Kanem agar kegiatannya tetap dilaksanakan sesuai dengan dresta masing-masing. Sebab tujuannya sama-sama memohon pasuecan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar bumi beserta isi, termasuk krama-nya, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan pada peralihan dari Sasih Kanem ke sasih-sasih berikutnya.
Yajamana Pelaksanaan Yasa Kerthi Upacara Bhumi Sudha, Ida Pedanda Gede Putra Tembau, menjelaskan pemarisudha sekala dan niskala penting disikapi dan dilakukan untuk menyikapi kondisi alam dan perubahan sasih. Sebab, berpotensi menimbulkan adanya berbagai penyakit, bencana dan virus.
Untuk parisudha niskalanya sesuai dengan petunjuk sastra Babad Dewa dan hasil Paruman Sulinggih Provinsi Bali tanggal 16 Desember 2009 akan dilaksanakan Upacara Bhumi Sudha setiap Tilem Sasih Kanem. Dan untuk tahun ini, Bhumi Sudha jatuh pada Anggara Paing Watugunung, Selasa (12/12).
Untuk Pura Puseh, Bale Agung dan Dalem diminta menghaturkan pejati 1 soroh, sorohan 1 soroh, Prascita, Biukaon, Durmangala masing-masing 1 soroh. Di masing-masing rumah tangga, di Sanggah Merajan (Kemulan) menghaturkan Sesayut Pengambeyan 1 soroh, Prascita, Durmangala masing-masing 1 soroh, Banten Pangenteg Hyang (pejati 1 soroh, sorwan tumpeng pitu 1 soroh, sayut pangambeyan).
Di Natar Merajan dan Paumahan menghaturkan segehan cacah 11 tanding. Di pemesu (pintu masuk pekarangan), Nanceb Sanggah cucuk ring tengen pemesu, mepelawa don kayu tulak, munggah banten tumpeng selem adanaan, mesate calon, urab bang-urab putih, rakania, jaja gina, biyu kayu melablab, tuak asujang, sambat: Ida Sang Hyang Motha. Di sor sanggah cucuk, segehan 9 tanding, mebe jejeron bawi matah – lebeng, getih atakir, sambat: Sang Bhuta Ngadang Semaya Pati. (winatha/balipost)