BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Penglipuran belum lama ini kembali menggelar festival wisata bertajuk Penglipuran Village Festival. Yang berbeda dari tahun sebelumnya, kegiatan festival yang ke sepuluh tahun ini digelar di hutan bambu.

Kelian Adat Penglipuran I Wayan Budiarta mengatakan alasan Penglipuran Village Festival digelar di hutan bambu karena keberadaan hutan bambu di Penglipuran menjadi destinasi wisata tambahan yang akan terus dikembangkan. Penataan di hutan bambu telah dilakukan menggandeng pihak swasta. Antara lain menyediakan tempat bersantai bagi wisatawan, tempat atraksi budaya wisata dan menghadirkan pasar tradisional yang dibuka secara reguler tiap Sabtu..

Baca juga:  Membangun Peradaban Pancasila

Mengangkat tema Bamboo Paradise, Penglipuran Village Festival menyajikan pameran UMKM, lomba, dan hiburan.

Melalui gelaran festival ini, pihaknya tidak hanya mengharapkan angka kunjungan wisatawan naik selama pelaksanaan festival namun juga pada bulan-bulan berikutnya. Sebelum pandemi, angka kunjungan ke Penglipuran rata-rata 500-700 orang per hari. Sekarang 1.500 orang per hari. (Dayu Swasrina/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN