Adanya pembangunan Pasar Umum Negara mulai pertengahan tahun, menyebabkan pendapatan retribusi parkir belum maksimal. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Target pendapatan asli daerah (PAD) dari parkir pinggir jalan di Kabupaten Jembrana tahun ini belum tercapai. Hingga Desember ini, dari target yang ditetapkan Rp 5 miliar, baru tercapai sekitar Rp 2,07 miliar atau sekitar 40 persen.

Salah satu pemicu kantong titik pendapatan parkir di Pasar Umum Negara tak terlaksana karena dilakukannya proyek revitalisasi pasar.

Kepala Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana, I Gede Riadi, Jumat (15/12) membenarkan capaian retribusi layanan parkir pinggir jalan yang masih jauh dari target tahun ini. Menurutnya faktor penyebab, pertama karena target yang sejak awal tinggi dan tidak mungkin diterapkan lebih kecil.

Baca juga:  Tabanan Target Terapkan E-Retribusi Pasar di 2020

Kemudian faktor relokasi pasar umum negara yang menjadi salah satu titik kantong terbanyak untuk pendapatan parkir. “Tahun ini ada relokasi pasar dan tentunya berpengaruh pada pendapatan parkir di pasar,” ujar Riadi. Dari data yang direkap juga menunjukkan hingga akhir tahun (Desember) masih kurang 59 persen dari nilai target yang ditentukan Rp 5 miliar. Atau baru terealisasi 40 persen. Itu terkumpul dari belasan titik retribusi parkir baik parkir pasar dan lain-lain.

Baca juga:  Klungkung Genjot PAD, Kantor Pajak Dibangun di Nusa Lembongan

Selain retribusi layanan parkir pinggir jalan, menurutnya juga terjadi penurunan di retribusi pegujian kendaraan bermotor. Dari target Rp 650 juta setahun, hingga akhir tahun baru terealisasi separuh lebih atau sekitar Rp 343 juta atau 52 persen.

Perubahan fungsi Terminal, juga mempengaruhi turunnya retribusi parkir kendaraan penumpang dan bus umum. Dari target Rp 2,6 miliar, baru tercapai 66 persen atau Rp 1,7 miliar lebih.

Baca juga:  Penambak Udang Kesulitan Pasarkan Hasil Panen

Dari 6 terminal, ada dua terminal yang sudah tidak beroperasi di antaranya di Terminal Kargo Jembrana yang berganti menjadi Gedung Sentra Tenun dan Terminal Umum Negara yang sedang pembangunan revitalisasi Pasar Umum Negara. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN