Rejang Napak Siti membuka gelaran Denfest ke-16, Jumat (22/12). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Cuaca cerah pada Jumat (22 /12) sore menambah ceria suasana pembukaan Denpasar Festival (Denfest) ke-16. Denfest kali ini dibuka dengan penampilan tari Rejang Napak Siti yang dibawakan 1.200 orang.

Secara keseluruhan seniman yang terlibat dalam inagurasi pembukaan Denfest sebanyak 2.548 orang yang menampilkan garapan bertajuk Jayastamba sesuai dengan tema Denfest. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.200 merupakan penari rejang massal.

Tari Rejang Napak Siti dari Sanggar Tari Natya Swari mengisahkan Lembu Nandini yang dengan setia menemani Siwa mengelilingi alam semesta sehingga terwujud keseimbangan alam semesta. Koordinator Inagurasi Pembukaan, I Gede Arya Swastika menjelaskan, Garapan Jayastamba ini menggunakan tiga konsep utama yakni Pura, Puri dan Pasar.

Baca juga:  Jaringan Pengedar Ganja Asal Aceh Gunakan Bubuk Kunyit Untuk Mengelabui Petugas

Dalam adegan Pura turut ditampilkan proses ritual pengerebongan, ditandai dengan iringan Gong Gede, Tari Rejang, pengayah tanda, Lelontekan, patih-patih sikep poleng dan prosesi pemutaran atau ngider bhuana.

“Selanjutnya untuk konsep Puri yang digambarkan dengan panji panji kerajaan, diiringi baris dan legong,” katanya.

Sedangkan konsep Pasar menghadirkan tokoh Bhatari Melanting beserta 8 penari rempah yang menggunakan kostum dengan ornamen sayur, busung, buah, cabai, seta gongseng yang menandakan kesuburan tanah Bali yang memberikan berkah terhadap masyarakatnya.

Baca juga:  Remaja Terpapar Konten Porno Bukan Gejala Baru, Solusinya?

Dan adegan klimaks menghadirkan Baris Catur berjumlah 40 orang dengan ornamen 4 warna yang berbeda membawa tombak panjang sebagai simbol penyangga kejayaan suatu peradaban.

Seniman ini menari di 4 titik perempatan catur muka dengan semarak perjuangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti mengatakan pelaksanaan Denfest kali ini didukung oleh 178 UMKM, 24 group musik, dan 17 pementasan budaya. “Semua sudah melewati fase kurasi,” kata Riyastiti.

Baca juga:  Kenang Sosok Sang Sastrawan, Malam Doa untuk Umbu Landu Paranggi Digelar

Untuk stan, di Jalan Gajah Mada depan Bank BPD menuju Catur Muka diisi dengan kawasan kuliner dan penjual kopi yang sudah lolos kurasi. Sementara untuk di Jalan Veteran dipusatkan untuk fashion, agro, dan produk kerajinan yang sebelumnya dipenuhi dengan kuliner.

Selain itu, di Inna Bali Hotel juga akan ditempatkan panggung khusus fashion show. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN