MANGUPURA, BALIPOST.com – Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono menggelar konferensi pers akhir tahun 2023, Jumat (29/12). Hasil analisis dan evaluasi, kasus tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Badung menurun, tapi jumlah lakalantas meningkat tajam.
Kapolres Teguh mengakui kasus lakalantas selama 2023 meningkat tajam. Pada 2022 terjadi 165 kasus, sedangkan pada 2023 terjadi 893 kasus.
Korban lakalantas 2022 untuk jumlah meninggal dunia 66 orang, luka berat 13 orang dan luka ringan 187 orang. Sedangkan pada 2023, korban meninggal dunia 78 orang, luka berat 15 orang dan luka ringan 1.025 orang.
Meningkatnya kasus lakalantas tahun ini, menurut Kapolres Teguh karena ada perubahan aturan laporan. Pada 2022 kasus lakalantas tunggal tidak dilaporkan, sedangkan 2023 wajib dilaporkan. Mirisnya yang terlibat lakalantas dominan usia produktif yakni umur 12 hingga 24 tahun. “Usia 12 tahun kan tidak punya SIM tapi korbannya banyak. Ke depan akan kami mapping lagi dan mencarikan solusi diantaranya meningkatkan edukasi, imbauan dan masuk ke sekolah-sekolah,” ujarnya.
Pengungkapan dilakukan Satreskrim bersama jajarannya 283 kasus selama tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 1,43 persen dari tahun 2022. Sedangkan tindak kejahatan mengalami penurunan sebesar 34,93 persen.
Adapun rinciannya, curat 31 kasus, curas 3 kasus, curanmor 26 kasus, cusa 24 kasus dan kekerasan seksual 5 kasus. Jumlah tersangka yang ditangkap 102 orang termasuk WNA 15 orang. “Perbandingannya tahun 2022 sebanyak 667 kasus mengalami penurunan tahun ini (2023) 434 kasus,” tegasnya.
Sementara Satresnarkoba Polres Badung mengungkap 111 kasus dengan jumlah tersangka 149 orang, terdiri dari WNI 145 dan WNA 4 orang. Barang bukti yang diamankan sabu – shabu 158,8 gram netto, ganja 953,43 gram netto, tembakau gorilla 43,89 gram netto, kokain 1,8 gram netto, pil koplo 1.998 butir, hasish 326 gram netto, magic mushroom 372,36 gram netto, paracetamol 60 butir dan serbuk putih HPMC 41,26 gram netto. Sedangkan serbuk putih avicel 350 gram netto, serbuk merah muda 270 gram netto, serbuk kuning 80 gram netto, Metilfenidat 0,20 gram, nettometamine 0,66 gram netto, metilfenidat 200 butir, kodeina 48 butir, alfrazolam 70 butir, morfina 8 butir dan deazifam 30 butir.
Antisipasi kasus saat perayaan tahun baru, Teguh menjelaskan seperti pencurian, perkelahian hingga bentrok dipicu minum minuman keras, lakalantas, balapan liar dan kebakaran dipicu letupan kembang api. “Di Bali kan banyak bangunan khususnya pelinggih pura atapnya dari ijuk. Atap ijuk ini rawan kebakaran termasuk jika kena pecikan kembang api,” ungkapnya.
Polres Badung juga menyiapkan rekayasa arus lalu lintas (lalin) di sejumlah titik di kawasan Kuta Utara khususnya Canggu dan Tibubeneng. Saat malam pergantian tahun, upaya ini dilakukan sebagai imbas melonjaknya kunjungan wisatawan ke Bali untuk merayakan pergantian tahun.
Jalur yang jadi fokus, yakni Jalan Pantai Berawa, Jalan Pantai Batu Belig dan Jalan Subak Sari. Rekayasa arus lalin diberlakukan saat mulai padat yang diperkirakan puncaknya pukul 22.00 WITA. Pengalihan arus akan dikembalikan seperti semula jika kepadatan kendaraan bermotor mulai normal.
“Kami bersama instansi terkait juga menyiapkan tujuh kantong parkir mengantisipasi penumpukan kendaraan. Selain itu kami juga melakukan pemetaan dan ada sebelas titik yang menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun,” ujarnya.
Sedangkan jumlah personel yang dikerahkan 812 orang merupakan personel gabungan Polri dan TNI bersama instansi terkait lainnya. Selain itu juga di-back up Ditlantas Polda Bali 30 orang, Bintara Remaja Polres Karangasem 25 orang dan Brimob 15 orang. “Kami mengimbau kepada masyarakat saat merayakan malam tahun baru agar turut menjaga keamanan dan ketertiban. Mudah-mudahan perayaan tahun baru 2024 berjalan aman, lancar dan kondusif,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)