Kemacetan parah dari Bandara Ngurah Rai hingga Jalan Tol Bali Mandara, Badung, viral di media sosial, Jumat (29/). Bahkan sejumlah wisatawan mancanegara memilih keluar dari mobil travel dan jalan kaki sambil membawa koper menuju bandara karena mengejar jadwal penerbangan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kemacetan parah dari Bandara Ngurah Rai hingga Jalan Tol Bali Mandara, Badung, viral di media sosial, Jumat (29/). Bahkan sejumlah wisatawan mancanegara memilih keluar dari mobil travel dan jalan kaki sambil membawa koper menuju bandara karena mengejar jadwal penerbangan.

Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Panjaitan S.I.K., M.H., membenarkan. Ia mengatakan lonjakan arus lintas (lalin) hingga berdampak kemacetan di kawasan-kawasan wisata favorit di daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Baca juga:  Ubud Sepi Turis

Lonjakan lalin ini disebabkan libur panjang dalam rangka hari Natal dan menyambut tahun baru 2024. “Kondisi seperti ini terjadi hampir setiap tahun, termasuk libur panjang tahun ajaran baru pada bulan Juni,” ujarnya.

Untuk wisatawan khususnya dari pulau Jawa, menurut Kombes Jansen hampir 50 persen berlibur ke Bali menggunakan mobil pribadi. Rata-rata mereka memiliki tujuan mengunjungi objek wisata yang sama sesampainya di Bali.

Berdasarkan data selama liburan Natal dan tahun baru jumlah kendaraan roda empat dan lebih yang masuk ke Bali hingga Jumat (29/12) melalui Pelabuhan Gilimanuk mencapai 56.998 unit. Sedangkan yang keluar Bali 49.628 unit. “Itu berarti sekitar 7.370 mobil wisatawan yang liburan masih beroperasional di Bali,” ungkapnya.

Baca juga:  Sukojin, Pemilik Gudang LPG Terbakar Tewaskan 18 Orang Dihukum Lebih Ringan dari Tuntutan

Terkait lonjakan arus lalin ini, Polda Bali beserta jajaran memiliki SOP/strategi khusus yang sudah biasa dilakukan menghadapi kondisi tersebut, diantaranya mengurai kemacetan, pengaturan lalin dan penebalan personel di titik-titik rawan kemacetan. “Kami juga berharap kerjasama dari para pengguna jalan dan kendaraan bermotor sangat dibutuhkan. Caranya manfaatkan teknologi arus lalu lintas secara real time, sehingga nantinya dapat memantau dan mengantisipasi mana jalur yang padat dan lancar,” ungkap mantan Kapolresta Denpasar ini.

Baca juga:  Model Zona Hijau Bali Dijadikan Contoh untuk Provinsi Lain

Mantan Kabid Humas Kepri ini menekankan yang terpenting bagi para pengguna jalan agar selalu mematuhi peraturan lalin. Mengikuti petunjuk petugas kepolisian saat di lapangan dan selalu utamakan keselamatan saat berkendara. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN