MANGUPURA, BALIPOST.com – Penumpukan kendaraan terjadi di jalan-jalan protokol seperti Jalan Kediri dan Bypass Ngurah Rai, Jumat (29/12) malam. Kondisi ini berimbas pada akses keluar dan masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan saat dikonfirmasi tak menampik kondisi tersebut. Menurutnya penumpukan kendaraan akibat dari peningkatan jumlah wisatawan yang berlibur yang turut mempengaruhi kepadatan aktivitas di berbagai jalan akses termasuk dari dan menuju Bandara Ngurah Rai.
Berdasakan pengamatanya penumpukan kendaraan mulai terlihat sekitar sejak pukul 13.00 WITA di jalan akses dari dan menuju bandara. Untuk itu sebagai salah satu upaya penanganan, Angkasa Pura I (AP1) bersama Polres Bandara dan TNI AU berupaya menyesuaikan alur kendaraan sejak nampak potensi kepadatan.
“Kami pun berinisiatif melakukan rekayasa jalur dengan membuka akses bagi roda dua untuk dapat mengantar hingga drop zone, menyediakan ojek online, menyiapkan kendaraan roda dua yang dikendarai personel kami yang lepas dinas untuk membantu penumpang yang membawa koper, trolley kami siapkan di dekat akses kendaraan agar penumpang terbantu membawa bagasi, dan penyediaan dua unit boogie car untuk mobilisasi penumpang lansia, penumpang dengan anak dan penumpang yang membawa banyak bagasi,” jelasnya.
Dikatakan, personel Avation Security dan petugas parkir dengan tambahan personel juga berupaya melakukan pengaturan lalu lintas. Tak hanya di jalan menuju bandara, di jalan-jalan protokol lainnya lalin juga sangat padat.
Seperti Jalan Kediri dan Bypass Ngurah Rai, sehingga berimbas pada akses keluar dan masuk bandara. “Kami turut menghimbau kepada seluruh calon penumpang pesawat udara untuk berangkat menuju bandara lebih awal dari jadwal keberangkatan untuk menghindari potensi kepadatan di jalan menuju bandara,” katanya.
Disebutkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak airlines agar dapat menyesuaikan jadwal keberangkatan dengan pertimbangan situasi kepadatan di wilayah Bali. Adapun kebijakan tersebut diantaranya dengan menjadwalkan ulang penumpang yang terlambat berangkat. (Parwata/balipost)