BANGLI, BALIPOST.com – Anjungan Penelokan, Kintamani selama ini menjadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi wistawan. Belakangan tak hanya siang hari, wisatawan banyak yang datang ke anjungan Penelokan pada malam hari.
“Penelokan sekarang sampai malam full. Dua hari lalu saya lewat jam setengah 10 malam masih ada ratusan orang di sana,” kata Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta belum lama ini.
Menurutnya, yang menjadi daya tarik wisatawan datang ke anjungan Penelokan pada malam hari karena suasananya seperti di Eropa dengan adanya bangunan baru berasitektur Barat di utara anjungan. Bangunan itu terlihat cantik dan unik dengan hiasan lampu pada malam hari.
Meski belakangan Penelokan banyak dikunjungi wisatawan hingga malam hari, Pemkab Bangli sejauh ini belum ada memperpanjang waktu pungutan retribusi. Pungutan retribusi masih dilakukan sampai sore hari. “Betul. Pungutan (retribusi) masih sampai sore jam 18.00 WITA. Kalau sampai malamnya, wisatawan yang sudah ada di dalam ataupun yang datang memang belum terantisipasi. Karena kan juga baru minggu-minggu ini ramainya, banyak yang datang malam hari ke Penelokan untuk melihat Eropa di Kintamani,” ujarnya.
Sedana Arta mengatakan pihaknya akan mendiskusikan terkait potensi itu dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli. “Logikanya sih, jika kita lihat peluangnya banyak, harus dibagi shift-nya (petugas pungut retribusinya),” pungkasnya.
Ramainya wisatawan yang masih berkunjung ke Penelokan saat malam hari juga diakui Kabid Destinasi Disparbud Bangli I Gede Putu Budiastawa. Dia mengungkapkan saat ini ada banyak hal-hal baru di Kintamani yang viral dan membuat wisatawan tertarik berkunjung.
Salah satunya bangunan bergaya colosseum di utara anjungan Penelokan. Bangunan itu menjadi pemandangan menarik dari anjungan Penelokan saat malam hari. “Itu lagi ngetren sekarang. Banyak wisatawan domestik yang berfoto-foto dengan latar belakang colosseum itu. Biasanya dini hari atau sore hari saat lampu-lampu sudah mulai menyala,” ungkapnya belum lama ini. (Dayu Swasrina/balipost)