Grafik. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sepanjang bulan Desember 2023, Provinsi Bali dilanda sebanyak 128 kejadian bencana yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. Berdasarkan info grafis data kejadian bencana yang dirilis BPBD Provinsi Bali, ada sejumlah dampak yang ditimbulkan dari kejadian bencana tersebut. Antara lain, 1 korban meninggal dunia, 3 orang luka-lula, serta kerusakan pada sejumlah bangunan.

Rinciannya, 28 bangunan rusak berat, 19 rusak sedang, dan 7 rusak ringan. Selain itu, 1 sarana pendidikan, 11 sarana ibadah, dan 9 bangunan lainnya juga terdampak.

Baca juga:  Presiden Lantik Sembilan Anggota Dewan Pengarah

Tidak hanya itu, kebakaran juga terjadi yang melahap 2 Ha luas area terbakar. Dari kejadian bencana ini, estimasi kerugian mencapai Rp6,08 miliar.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan bahwa jumlah kejadian bulan ini meningkat dibandingkan dengan kejadian bencana di Bulan November lalu. Bencana Hidrometeorologi Kering seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan menurun dari bulan sebelumnya, persentase 1,56% dan 0,78%. Namun kejadian bencana hidrometeorologi basah mulai meningkat, cuaca ekstrem (hujan disertai angin kencang) sebesar 60,16% dan tanah longsor sebesar 11,72%.

Baca juga:  Sempat Jatuh Dari Motor Usai Naik Pelinggih, Bule Finlandia Ikuti Upacara Guru Piduka

Kejadian tanah longsor di Desa Bukit, Karangasem menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang luka-luka. Rentin mengungkapkan, dasarian II Bulan Desember, curah hujan sedang hingga lebat patut diwaspadai di sebagian wilayah Bali.

Pada periode ini wilayah berpeluang hujan ringan hampir merata di kabupaten/kota se-Bali. Kondisi ini berpotensi menyebabkan Bencana Hidrometeorologi Basah, seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem dan tanah longsor.

Sepanjang Bulan Desember 2023, dikatakan BPBD Provinsi, BPBD kabupaten/kota se-Bali, dan Dinas Sosial kabupatan/kota telah mendistribusikan air bersih sedikitnya 109.000 liter ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan di Kab. Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.

Baca juga:  Seriuslah Tangani Masalah Sampah

Untuk itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi kekeringan dengan hemat penggunaan air bersih dan potensi dampak hujan lebat serta selalu pantau informasi cuaca dan iklim melalui kanal yang resmi. “Mari tingkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk Bali yang tangguh bencana!,” tandas Rentin. (Ketut Winata/Balipost)

BAGIKAN