Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Wisnu Prabowo usai pimpin mediasi bentrok antar buruh dan kedua belah pihak sepakat berdamai. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Wisnu Prabowo memimpin mediasi kasus bentrok antar buruh di vila, wilayah Desa Ungasan, Kuta Selatan (Kutsel), Badung, Senin (8/1) pukul 23.40 WITA. Mediasi berlangsung di Ruang Restorative Justice (RJ) Satreskrim Polresta Denpasar dan kedua belah pihak sepakat berdamai.

Insiden tersebut terjadi akibat salah satu buruh proyek yang berada dalam keadaan mabuk dan terlibat dalam aksi saling pukul. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat dan menyetujui penyelesaian masalah melalui jalur damai.

Mereka juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan serupa dan berkomitmen untuk menjaga keamanan di lingkungan kerja. Kesepakatan tersebut diperkuat dengan penandatanganan surat pernyataan damai oleh kedua belah pihak.

Baca juga:  Polresta Antisipasi Masuknya Paham Radikalisme Jelang Pemilu

Kapolresta Wisnu usai memimpin mediasi tersebut menyatakan bahwa penyelesaian konflik antara para pekerja proyek sebagai salah satu upaya menjaga situasi kamtibmas di wilayah hukum polresta aman. Kombes Wisnu berhadap kedepan tidak ada lagi insiden perselisihan antara para pekerja proyek.

“Perselisihan antara para pekerja proyek tersebut diselesaikan dengan kesepakatan damai dari kedua belah pihak. Kami berhadap kejadian ini tidak terulang dan tidak ada lagi perselisihan antara pekerja proyek. Selain itu kami memastikan keamanan sektor pariwisata di Bali,” tegasnya.

Baca juga:  Kasus Narkoba di Polresta Denpasar Turun, Diduga Karena Ini

Kapolresta menambahkan sampai dengan saat ini kepolisian dari Sat Brimobda Polda Bali, Subdit Dalmas Polda Bali serta Polresta Denpasar masih terus melakukan pengamanan di lokasi demi memastikan situasi aman dan kondusif.

Seperti diberitakan, bentrokan kembali pecah di wilayah hukum Polresta Denpasar. Setelah di Denpasar Timur, bentrokan melibatkan sesama buruh vila terjadi di wilayah Desa Ungasan, Kuta Selatan (Kutsel), Badung, Minggu (7/1) malam. Akibat kejadian itu, lima motor dirusak dan dibakar.

Baca juga:  Begini, Rekonstruksi Pembunuhan WN Belanda Robert Geelhoed

Kasus ini awalnya dipicu seorang buruh, Syaifudin mabuk lalu marah-marah dan memukul pekerja yang berasal dari wilayah timur Bali. Namun keributan kedua buruh tersebut berhasil dilerai teman-temannya.

Ternyata situasi semakin memanas. Pukul 21.30 WITA datang teman-teman korban sekitar 20 orang ke TKP sambil berteriak-teriak. Hal itu memancing dan memprovokasi teman-teman Syaifudin sekitar 300 orang. Kedua kelompok buruh ini saling lempar batu.

Selanjutnya ratusan buruh yang marah tersebut membakar satu motor. Selain itu meraja merusak empat sepeda motor milik teman-teman korban. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN