Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pihak Muhammadiyah telah menetapkan tanggal awal puasa 2024. Awal Ramadan 1446 H atau puasa 2024 jatuh pada 11 Maret 2024.

Di tanggal yang sama, umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian atau peringatan hari suci Nyepi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terjadi seperti perayaan hari Nyepi sebelumnya, Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kelangsungan Nyepi lancar dan tertib.

Ajakan ini tidak saja untuk umat lain yang ada di Bali, namun juga termasuk umat Hindu harus disiplin menerapkan Catur Brata Penyepian. Hal tersebut penting ditaati untuk mewaspadai terjadinya pelanggaran tapa Brata penyepian oleh masyarakat.

Baca juga:  Indikator Asesmen Diubah, Wilayah Jawa-Bali Jalani PPKM Level 1 Berkurang

Salah satunya mencegah terulang kembali peristiwa pelanggaran Nyepi seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Bali pada tahun sebelumnya. “Kita sadari Nyepi Nyepi sebelumnya banyak sekali pelanggaran. Tentu ini menjadi catatan kita bersama sebagai umat Hindu agar ikut menjaga pelaksanaan Nyepi tetap tertib dan disiplin,” ujar Kenak, Jumat (12/1).

Selain upaya persuasif, dikatakan PHDI Bali juga melakukan upaya tegas seperti memberi atensi terhadap pelaporan pelanggaran Nyepi, dengan memberi pendampingan sebagai saksi ahli. “Ini tanggung jawab kita bersama kami di PHDI tentu memberi atensi agar tidak lagi ada pelanggaran terhadap nyepi,” ungkapnya.

Baca juga:  Vaksinasi Terus Digenjot, Fasyankes Atur Stok Cegah Kedaluwarsa

Selain itu, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan majelis lintas agama di Bali untuk ikut berkontribusi menjaga kelancaran Nyepi. Guna mencegah potensi konflik antar umat beragama, Kenak menyampaikan agar masyarakat mengendalikan diri dengan tidak bernarasi provokatif.

Karena, ia menilai adanya narasi provokatif dapat mengganggu ketertiban keamanan di Bali. Tentu kondisi ini akan mengganggu citra Bali yang dikenal sebagai pulau toleransi. “Hindu di Bali mengenal konsep Vasudeva Kutumbakam, dimana sejatinya kita semua bersaudara. Jadi mari kita jaga bersama agar Bali tetap aman dan nyaman,” pesannya.

Baca juga:  Jembrana Catat Kesembuhan 91 Persen Pasien COVID-19

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar harus ikut mendukung upaya instansi-instansi pemerintah, seperti TNI dan Polri agar Bali ini tetap nyaman. Jika terjadi pelanggaran dirinya memberi kepercayaan penuh kepada penegak hukum agar pelaksanaan penegakan hukum tetap diterapkan secara adil. (Winatha/balipost)

BAGIKAN