Perbaikan akses jalan menuju Kelingking Beach diusulkan pendanaanya ke pusat. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Banyak wisatawan memberikan negatif respons setelah berwisata di Pantai Kelingking, Nusa Penida. Sebab, meski keindahannya sudah mendunia, tetapi untuk mencapainya sangat susah.

Terutama karena akses jalannya sudah bertahun-tahun “benyah latig” atau rusak berat. Untuk mengatasi masalah itu, Pemkab Klungkung mengusulkan anggaran sebesar Rp 16 miliar ke pemerintah pusat.

Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, Kamis (18/1) menyatakan Pemkab Klungkung secara resmi sudah menyampaikan usulan permohonan penanganan jalan melalui Dana Instruksi Presiden (Inpres) tertanggal 14 Desember 2023 lalu. Usulan itu berupa peningkatan jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer, untuk mendukung keberadaan Destinasi Wisata Pantai Kelingking.

Usulan tersebut digabung dengan empat usulan lainnya di Kecamatan Nusa Penida dan Kecamatan Banjarangkan sepanjang 34, 187 kilometer. Total nilai usulan dari lima usulan itu mencapai Rp 83 Miliar.

Baca juga:  Musim Kemarau, Warga Pejukutan Rogoh Jutaan Rupiah Untuk Beli Air

Usulan itu ditujukan langsung kepada Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR RI, dan ditandatangani langsung Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika. Namun, Jati Laksana belum berani memastikan bagaimana peluang anggaran itu dapat terealisasi tahun ini.

Ia menegaskan belum ada “lampu hijau” dari pemerintah pusat sebagai respons dari usulan tersebut. “Usulan yang masuk ke pusat, datang dari seluruh Indonesia. Kami tetap berharap usulan ini dapat terealisasikan, agar akses jalan ke Kelingking Beach bisa dapat segera diperbaiki dan wisatawan bisa datang ke Kelingking dengan nyaman,” katanya.

Dia mengakui, sepanjang jalan dari menuju Kelingking Beach, setiap kendaraan khususnya roda empat sangat kesulitan untuk berpapasan saat melintas. Badan jalan yang terkikis dan banyak kubangan di tengah jalan membuat setiap pengguna jalan harus sangat berhati-hati saat melintas.

Baca juga:  Peduli Kepada Warga, Wabup Kasta Serahkan Dua Alat Bantu Dengar di Nusa Penida

Kondisi demikian sudah terjadi bertahun-tahun, dan sangat krodit ketika kunjungan wisatawan membludak saat high season. Namun, kesan pertama wisatawan sudah terganggu dengan jalan rusak. Bahkan, sekarang lantaran sudah lama tidak diperbaiki, bagian aspal banyak yang sudah terputus.

Masalah kerusakan jalan ini sudah berulang kali menjadi sorotan dari wisatawan dan masyarakat Nusa Penida. Kenapa hasil retribusi dari kunjungan wisatawan setiap tahunnya tidak bisa diprioritaskan untuk perbaikan akses jalan di Nusa Penida. Terutama akses jalan menuju objek-objek wisata seperti Pantai Kelingking.

Bahkan, sejumlah tokoh masyarakat di antaranya Nengah Setar sempat berulang kali mempertanyakan hal itu ke lokasi tempat pungut retribusi wisatawan Pelabuhan Banjar Nyuh baru-baru ini. Karena dari baru sampai di Pelabuhan Banjar Nyuh, wisatawan sudah diperlihatkan akses jalan rusak.

Baca juga:  Desa Adat Semarapura Nilai "Sipandu Beradat" Efektif Wujudkan Kerukunan Krama

Menurut dia, dari Pelabuhan Banjar Nyuh, sampai di Pantai Kelingking, akses jalan semestinya menjadi prioritas sejak dulu untuk diperbaiki akses jalannya. Karena kedatangan wisatawan inilah yang membuat Nusa Penida kian berkembang seperti sekarang.

Namun, Setar menilai pemerintah daerah tidak punya sensitivitas itu, untuk mampu menyediakan fasilitas yang layak bagi wisatawan ke Nusa Penida. “Kalau pemerintah daerah tidak mampu memperbaiki akses jalan, wisatawan akan kapok ke Nusa Penida. Kita akan kehilangan kesempatan untuk terus berkembang, karena kesan pertamanya sudah tidak bagus,” kata Setar.  (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN