I Ketut Suastika (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak harapan soal pemanfaatan pungutan wisatawan mancanegara sebesar Rp150 ribu per orang mulai 14 Februari nanti. Bangli berharap hasil pungutan tersebut untuk peningkatan sarana dan prasarana pariwisata di daerah. Sementara Denpasar, untuk penanganan Sampah.

“Turis asing datang ke Bali itu biasanya kan tujuannya berwisata. Jadi sarana prasarana pariwisata harus betul-betul dibangun. Sehingga harapan kita wisatawan bisa nyaman di semua lini,” kata Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Kamis (18/1).

Suastika mengatakan, pihaknya setuju dengan adanya pungutan tersebut, sebab untuk membangun dan menjaga keberlanjutan pariwisata Bali butuh dana yang tidak sedikit. Karena itu dia berharap dana hasil pungutan tersebut dapat digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan pariwisata. Baik membangun infrastruktur, peningkatan SDM, hingga penguatan adat dan budaya yang menjadi penunjang pariwisata Bali.

Baca juga:  Hendak Melayat ke Bondalem, Mobil Rai Mantra Terbalik di Desa Penuktukan

Bali yang terdiri dari beberapa kabupaten/kota menurutnya adalah satu kesatuan. Diharapkan pemanfaatan dana pungutan itu nantinya dilakukan secara merata. Bangli sebagai kabupaten yang pendapatannya masih kecil diharapkan mendapatkan suport lebih dalam hal pemanfaatan dana itu. “Intinya pembagian itu proporsional dan terukur. Harus merata,” tegasnya.

Program pungutan wisatawan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali menjadi kabar baik bagi kabupaten/kota di Bali. Terlebih, bila pungutan tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung program yang strategis bagi lingkungan setempat. Termasuk di Denpasar.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara dalam suatu kesempatan belum lama ini menilai program pungutan wisatawan ke Bali ini akan dapat membantu penanganan sampah di Denpasar. “Kami berharap dengan pungutan itu, bisa membantu untuk penanganan sampah di sini,” katanya.

Baca juga:  Presiden ke Bali, Ini Agendanya

Persoalan yang kini dihadapi Denpasar, yakni penanganan sampah yang belum terurai dengan baik. Karena itu, diharapkan pungutan wisatawan yang nantinya diterapkan tersebut dapat membantu penanganan sampah di kota ini.

Jaya Negara mengatakan, pembangunan di tahun 2023 yang dilakukan Pemkot Denpasar melalui masing-masing OPD dinilai cukup baik. Hanya saja, diakui masih ada yang kurang, sehingga akan dilanjutkan pada tahun 2024 ini. Bahkan, Pemkot Denpasar sudah memiliki sejumlah program prioritas yang akan menjadi fokus penanganan tahun ini.

Jaya Negara mengatakan sesuai dengan amanat UU, maka urusan pendidikan dan kesehatan sudah mampu diselesaikan dengan baik pada 2023 lalu. Tahun ini, pihaknya akan fokus untuk menggarap beberapa bidang, di antaranya, infrastruktur, lampu penerangan jalan, dan yang utama adalah masalah sampah.

Baca juga:  RUPS BPR Lestari Bali Tahun 2022, Tambah Modal Disetor Rp 100 Miliar

Saat ini Denpasar masih melakukan pembuangan sampah ke TPA Suwung. Solusi jangka panjang harus menjadi perhatian bersama, karena tidak mungkin untuk selamanya membuang sampah ke TPA Suwung. Karena itu, kini Pemkot Denpasar mulai mencoba untuk melakukan pengolahan sampah di tiga TPST yang sudah dibangun pemerintah pusat di Denpasar, yakni di Tahura, Kesiman Kertalangu, serta di Padangsambian Kaja. Bila saja ketiga TPST ini beroperasi penuh, maka pembuangan sampah ke TPA Suwung akan teratasi. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN