Anjing- Petugas dari Dinas Pertanian Karangasem saat melakukan vaksinasi anjing milik masyarakat. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus gigitan anjing yang terjadi di Kabupaten Karangasem pada awal tahun 2024 ini cukup tinggi. Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, kasus gigitan anjing di Bumi Lahar mencapai puluhan kasus.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, Jumat (19/1), mengungkapkan, kalau kasus gigitan anjing yang terjadi di Karangasem pada awal tahun ini cukup bayak. Kata dia, berdasarkan data yang dimiliki, awal tahun kasus gigitan anjing di Karangasem sebanyak 96 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan. “Dari jumlah kasus gigitan itu, hanya dua kasus gigitan anjing yang positif rabies,” ucapnya.

Baca juga:  Dua Warga Keliki Digigit Anjing Rabies

Siki Ngurah mengatakan, tingginya kasus gigitan anjing yang terjadi disebabkan akibat prilaku dari pemilik anjing peliharaan. Diantaranya, anjing peliharaan yang dimiliki diajak bercanda, sehingga saat bercanda itulah mereka digigit. Setelah itu, mereka melaporkan kasus gigitan tersebut ke Dinas. “Kasus gigitan anjing peliharaan cukup banyak, karena tergores akibat mereka takut atau khawatir akhirnya dilaporkan, padahal sudah divaksin,” katanya.

Menurut Siki Ngurah, kalau jumlah populasi anjing di Karangasem terus meningkat. Untuk saat ini, populasi anjing sebanyak 81.155 ekor. Dan dari jumlah tersebut, pihaknya sudah melakukan vaksin 6.362 ekor, dari total populasi.

Baca juga:  Timnas Tenis Meja Persiapan SEATTA

“Tahun lalu, kita target 89 persen vaksin. Tahun ini, kita targetkan mampu mencapai 90 persen, sepanjang ada vaksinnya. Karena kita menargetkan 90 persen, guna menciptakan kekebalan anjing itu sendiri. Jadi, ketika kekebalan sudah bagu, maka anjing akan aman,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk saat ini stok vaksin masih aman. Mengingat saat ini pihaknya masih memiliki stok vaksin sebanyak 7.895 dosis. “Nanti kalau vaksinnya habis, kita tinggal lakukan pengadaan,” tutupnya. (Eka Parananda/Balipost)

Baca juga:  Bali Alami "Overbuild," Pemerintah Diminta Segera Bersikap

 

BAGIKAN