Ni Made Arianti Putri. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua atlet disabilitas dari Bali, yakni pelari Ni Made Arianti Putri dan atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih, bakal mengibarkan bendera Merah Putih, pada hajatan multievent Paralimpiade, di Paris. Saat ini, Arianti dan Widiasih menghuni pelatnas di Solo.

Ketua Umum National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Bali, Komang Darma Wijaya, di Denpasar, Selasa (23/1), mengemukakan, Arianti dan Widiasih langsung masuk pelatnas usai berlaga pada Asian Para Games (APG) di Hangzhou, China, tahun lalu. “Widiasih sempat pulang ke Bali selama 10 hari, akhir Desember 2023. Namun, dia balik lagi ke pelatnas,” ucap Komang Darma.

Baca juga:  Empat Hari Jadi Penyumbang Tambahan Korban Jiwa Terbanyak

Dijelaskannya, pihaknya berharap Arianti yang turun di lari 100 meter, serta lifter Widiaaih di kelas 45 kg, keduanya bisa pulang membawa medali untuk bangsa. “Saya harapkan Arianti bisa menyumbang emas, sedangkan Widiasih meraih perak, sebab selama ini pesaing beratnya lifter Cina,” ungkap dia.

Hajatan multievent bagi atlet difabel di Paris digelar 28 Agustus – 8 September. Selanjutnya, mereka turun membela Bali pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Sumut dan Aceh, Oktober.

Baca juga:  Fania Bangga Taklukkan Seniornya di Pelatnas

Menurut dia, NPCI Bali mengajukan anggaran Rp 6,1 miliar, dan disetujui Rp 2 miliar, alokasinya untuk seluruh kegiatan selama 2024. “Dana Rp 2 miliar, kami perkirakan kontingen Bali ke Peparnas berkekuatan 35-40 atlet,” terangnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN