Menteri Luar Negeri China Wang Yi bersama Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan saat bertemua di Bangkok, Thailand, pada 26-27 Januari 2024. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Amerika Serikat diingatkan Menteri Luar Negeri China Wang Yi agar tak campur dalam urusan Taiwan. Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China setelah Wang bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan di Thailand sejak Jumat hingga Sabtu.

Dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (28/1), Wang menyebut isu tersebut tantangan terbesar dalam hubungan Beijing dengan Washington.

Baca juga:  "Lockdown" Malaysia Diperpanjang

Gedung Putih menyatakan, Sullivan membahas isu-isu lintas selat bersama Wang dan dia menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan kestabilan di seluruh Selat Taiwan.

Kemenlu China juga menyatakan China dan AS sepakat menggelar pembicaraan tingkat pemerintah pertama, mengenai kecerdasan buatan (AI) musim semi ini.

Pertemuan itu merupakan kelanjutan komitmen Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk menjaga komunikasi strategis dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab, saat bertemu di San Fransisco tahun lalu.

Baca juga:  Biden Berlakukan Pembatasan Perjalanan dari India

Ini kali pertama pejabat tinggi AS dan China bertemu langsung sejak pemilihan pemimpin Taiwan awal bulan ini yang dimenangkan Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa.

China bereaksi keras atas kunjungan delegasi AS ke Taiwan sesaat setelah pemilu Taiwan itu yang dianggap China sebagai provinsinya yang memberontak.

China komunis dan Taiwan yang demokratis memiliki pemerintahan terpisah sejak pecah pada 1949 akibat perang saudara.

Baca juga:  China Laporkan Tambahan Harian COVID-19 Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir

Pada 1979, ketika Washington mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taipei kepada Beijing, Kongres AS mensahkan Undang-Undang Hubungan Taiwan.

Berdasarkan UU tersebut, AS memelihara hubungan substantif tidak resmi dengan Taiwan dan memasok senjata serta suku cadang wilayah itu agar memiliki kemampuan pertahanan diri yang memadai. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN