Polisi mendatangi TKP meninggalnya Mr. X di halaman hotel, Ubung, Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Karyawan salah satu hotel di Jalan Pidada, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara (Denut) dikagetkan dengan kehadiran seorang pria tak dikenal (Mr.X), Senin (29/1). Mr. X sempat megap-megap lalu roboh dan membuat karyawan hotel kaget.

“Mr. X ini usianya sekitar antara 35 hingga 45 tahun, tinggi kurang lebih 165 centimeter, kurus dan sawo matang,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi.

Menurut AKP Sukadi, hasil pemeriksaan karyawan hotel, pada pukul 05.45 WITA berada di ruang resepsionis dan melihat Mr. X datang dari luar. Mr. X langsung masuk ke halaman hotel hingga di depan resepsionis. “Kedua karyawan hotel tersebut melihat Mr. X megap megap hendak menyampaikan sesuatu. Belum sempat mengeluarkan suara, Mr. X langsung roboh,” ujarnya.

Baca juga:  Buntuti dari Jembrana ke Denpasar, Penyelundupan Belasan Penyu Hijau Digagalkan

Melihat Mr. X jatuh, salah satu karyawan berusaha menolong dengan cara memberikan segelas air tapi mendengar suara mengorok. Saksi mengira Mr. X pingsan sehingga sempat diguyur air ke wajahnya, namun tetap tidak ada respon.

Malihat kondisi Mr. X kritis, saksi langsung lari ke Pos BPBD Kota Denpasar di Terminal Ubung. Setelah balik ke TKP, Mr. X tidak ada pergerakan sama sekali.

Sementara pemilik warung di Terminal Ubung, Mariati (43) menyampaikan tidak tahu jelas nama dan asal Mr. X. Sebelum meninggal, Mr. X sering beli makan dan minum ditempatnya.

Baca juga:  Cek Wakil di RS, Hakim Serahkan Surat Pembantaran

Jika tidak punya uang, Mr. X ngebon. Beberapa hari terakhir Mr. X semakin kurus. Saat ditanya Mariati, Mr. X bilang sedang sakit. “Hari Senin pukul 05.30 Wita saksi (Mariati) melihat Mr. X melintas depan warungnya dalam keadaan sempoyongan dan terlihat sakit, berjalan ke arah pintu keluar barat Terminal Ubung,” ungkapnya.

Hasil olah TKP anggota Identifikasi Polresta Denpasar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun luka di tubuh korban. Ditemukan satu buah HP dan charger, satu kantong plastik hitam berisi shampo, sikat serta pasta gigi, detergen dan obat. Tidak ditemukan kartu identitasnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Masyarakat Kelas Menengah di Bali Kian Tertekan
BAGIKAN