Arsip foto - Menteri BUMN Erick Thohir berpose dengan latar belakang relief di Hotel Bali Beach Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (30/1/2024). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Relief bersejarah yang menceritakan perkembangan pariwisata Pulau Dewata di Hotel Bali Beach yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar tetap akan dipertahankan.

“Kami berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan mengusung kearifan lokal Bali,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Perusahaan BUMN PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Adianta Apriadi di Denpasar, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (5/2).

Hotel tertinggi di Bali tersebut selesai dibangun sekitar tahun 1966 dengan 10 lantai dengan ketinggian lebih dari 15 meter.

Relief di hotel itu memiliki tema “Bangsa Indonesia Bangkit” berbahan batu andesit yang berasal dari Gunung Merapi.

Baca juga:  Pertahankan Penurunan Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Pahatan bersejarah itu menjadi warisan budaya dengan ikon sosok Presiden Pertama RI, Soekarno dan masyarakat Bali.

Karya monumental itu hasil goresan tangan Edhi Sunarso yang merupakan salah satu pematung terbaik pada masa Bung Karno, dan telah menciptakan sejumlah karya salah satunya Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Tidak hanya relief, ada juga patung Jaka Tarub yang berada di area lobi hotel itu karya Nyoman Nuarta yang mengambil cerita rakyat Bali tentang seorang pemburu bernama Rajapala.

Patung itu dipasang pada 4 Oktober 1993 sebagai penanda selesainya renovasi hotel setelah saat itu sempat mengalami kebakaran.

Baca juga:  G20 Dorong Lebih Banyak Investasi KEK Sanur

Tak hanya memiliki bangunan historis, landskap kawasan yang diberi nama The Sanur itu juga tak lepas dari arsitektur budaya Bali bernuansa klasik, mulai dari desain gerbang utama hingga ukiran kayu khas Pulau Dewata.

“Kami optimistis nilai historis dan keunikan ini juga menjadi daya tarik dan memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang datang ke kawasan baik wisatawan domestik maupun internasional,” imbuhnya.

Di KEK Kesehatan Sanur juga memiliki fasilitas konvensi yang sudah selesai dibangun sejak Desember 2021 dan diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa (30/1).

Baca juga:  Ancaman Pidana Bila Masyarakat Langgar Kegiatan Karantina Kesehatan

Gedung yang siap digunakan untuk usaha pariwisata penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE) itu memiliki luas 3.750 meter persegi dan mampu menampung sekitar 5.000 orang.

Fasilitas tersebut memiliki pemandangan langsung menghadap Pantai Sanur dan berada di tengah KEK Kesehatan Sanur.

Selain gedung konvensi, ada juga fasilitas rumah sakit, Bali International Hospital (BIH) yang saat ini juga terus digenjot pembangunannya, taman obat-obat tradisionial dan pembangunan klinik kesehatan dan estetika internasional.

Adapun total investasi pembangunan KEK Kesehatan dan pariwisata di Sanur itu mencapai Rp10,3 triliun di lahan seluas 41,26 hektare. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN