MANGUPURA, BALIPOST.com – Tahun 2024 yang merupakan tahun politik ternyata tak disikapi dengan wait and see oleh pelaku usaha ritel di Bali. Buktinya, ritel modern tetap melakukan ekspansi dengan membuka gerai baru.
Hal ini tak terlepas dari sektor pariwisata yang mulai pulih dan mendongkrak pertumbuhan sektor makanan dan minuman. Mengutip data yang disampaikan Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, petumbuhan ekonomi Bali masih didominasi oleh lapangan usaha pariwisata, yaitu akomodasi, makan, minum (akmamin).
Pertumbuhan lapangan usaha akmamin (pariwisata) sepanjang 2023 mencapai 16,16 persen. Kontribusi akmamin pada PDRB juga tertinggi mencapai 19,93 persen. “Bali sangat kuat sekali untuk akmamin,” katanya belum lama ini.
Disampaikan salah satu pengelola toko ritel premium di Bali, Yulius Irwanto PSH, Selasa (6/2), sektor ritel tak terpengaruh dengan kondisi politik. Alasannya, toko ritel menjual bahan pangan dan barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat, wisatawan mancanegara, dan ekspatriat.
Ia mengungkapkan, potensi pasar bahan makanan untuk wisman dan ekspatriat cukup besar. Seperti sejumlah produk impor, seperti daging dan minuman.
Produk segar, seperti sayur dan buah-buahan, dari petani lokal, disebutnya juga cukup diminati. “Apalagi Bali juga dikenal dengan produk organik dan itu diminati orang asing, bahan yang lebih sehat makanya kita optimalkan produk dari petani lokal,” ujarnya
Pihaknya yang membuka gerai baru di Seminyak ini mengatakan pasar dari sektor ritel sudah jelas. “Customernya jelas,” ujar Deputy Managing Director Pepito ini.
Ia juga mengatakan pihaknya yang menyasar segmen mancanegara, dengan porsi hampir 80 persen dari pelanggannya, tak terimbas situasi wait and see yang saat ini terjadi. “Potensinya cukup bagus di sini sehingga kita memperbesar sampai tiga kali dibanding toko sebelumnya,” imbuh Yulius yang telah ekspansi 41 gerai di Bali.
Menurutnya spending money wisatawan asing masih cukup bagus, terutama di Seminyak. “Jadi dominan untuk turis yang stay lama di Bali. Karena di sini banyak ekspatriat. Bali memang daerah destinasi wisata dan tujuan expat, turis banyak, bahkan normal season pun turis banyak,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)