SINGARAJA, BALIPOST.com – SMP Negeri 1 Sukasada, Buleleng menjadi sekolah pertama di Bali yang dinobatkan sebagai Sekolah Rujukan Google. Prestasi ini diraih berkat komitmen sekolah dalam mengintegrasikan teknologi Google for Education dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Sekolah Rujukan Google merupakan program yang diberikan kepada sekolah yang telah menunjukkan pemanfaatan optimal teknologi Google for Education untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Program ini tidak hanya mengubah pembelajaran dari kertas ke digital, tetapi juga mentransformasi pola pikir guru, siswa, dan orang tua.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sukasada, Ni Ketut Liesvi Ismaeantini, Selasa (6/2) mengatakan SMPN 1 Sukasada, sebagai penerima bantuan berupa Chromebook dari Kemendikbudristek, telah memaksimalkan penggunaannya melalui program “Transchromers”. Program ini menggabungkan penggunaan Chromebook dan akun Belajar.Id untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih inovatif dan engaging bagi siswa.
Sebanyak 153 Chromebook yang diterima sekolah digunakan untuk mendukung program “Transchromers”. Para guru dan siswa memanfaatkan Chromebook untuk berbagai kegiatan pembelajaran, seperti, Mengakses materi pembelajaran digital, Melakukan penelitian dan presentasi, Berkolaborasi dalam proyek kelompok, Meningkatkan kreativitas dan literasi digital.
“Keberhasilan SMPN 1 Sukasada menjadi Sekolah Rujukan Google tidak lepas dari komitmen tinggi seluruh pihak yang terus mendorong dan memberikan dukungan terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah,” terangnya.
Sebagai Sekolah Rujukan Google, SMPN 1 Sukasada diharapkan menjadi role model bagi sekolah lain di Kabupaten Buleleng dan Bali dalam mengimplementasikan Google for Education. Prestasi ini menjadi bukti bahwa digitalisasi sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak.
”Tujuan utama dari transformasi digital di SMPN 1 Sukasada adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih berpihak pada murid. Dengan memanfaatkan teknologi Google for Education, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih efektif, kreatif, dan menyenangkan,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)
