Bupati Tamba menyerahkan bantuan secara simbolis BKK Kabupaten untuk Desa Adat se-Jembrana dan babi untuk Nyepi, Rabu (7/2) di Gedung Kesenian Ir Soekarno. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Pemkab Jembrana mengucurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Jembrana bagi desa adat. Dana yang dikucurkan untuk desa adat total sebesar Rp 15.400.400.000 bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten Jembrana. Bantuan ini diharapkan bisa mendorong prajuru Adat kedepannya agar bekerja semakin professional.

BKK untuk Desa Adat ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba di Gedung Kesenian Bung Karno, Rabu (7/2). Dana itu meliputi Bantuan Dana Kegiatan Desa Adat yang terdiri dari Tri Baga (Parahyangan, Pawongan dan Pelemahan) dengan nilai Rp. 55 Juta, Insentif Bendesa Adat masing-masing Rp. 1,7 Juta, Insentif Kelian Adat masing-masing Rp. 1,2 Juta, Insentif Kelian Tempek masing-masing Rp. 200 Ribu, Insentif Sulinggih masing-masing Rp. 650 Ribu. Sedangkan Insentif Pemangku Sad Kahyangan diserahkan masing-masing Rp. 450 ribu serta Insentif kepada Pemangku Kahyangan Tiga masing-masing Rp. 300 ribu yang akan diberikan secara bertahap selama 3 Bulan sekali.

Baca juga:  Semangat Perjuangan

Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 Pemkab Jembrana juga membantu masing-masing desa adat 2 (dua) ekor babi dan 200 Kg beras. Bantuan diperuntukkan membantu umat hindu dalam melaksanakan upacara melasti yang merupakan rangkaian hari Raya Nyepi.Tahun ini, ada 128 ekor babi yang telah dibagikan secara simbolis.

Usai menyerahkan bantuan BKK, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan sumber daya manusia prajuru Adat harus diperhatikan agar ada keseimbangan antara pekerjaan dengan penghargaannya. ”Hari ini kita menyerahkan secara simbolis seluruh bantuan desa adat, mulai dari pemanfaatan operasional termasuk juga kegiatan-kegiatan upacara menyambut hari raya nyepi di antara 64 desa adat, ” ujar Bupati asal Desa Kaliakah.

Baca juga:  Siap Bahas Alokasi Anggaran, Sri Mulyani Dukung Penguatan Desa Adat

Bupati Tamba juga meminta kepada semua unsur di Desa Adat, Bendesa, Kelian untuk kedepannya juga harus bekerja profesional karena kedepannya Jembrana akan menyambut Jembrana Emas Tahun 2026. “Tantangannya akan lebih sulit, mohon bantu semua program Pemerintah Kabupaten Jembrana,” paparnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi ini juga berharap kepada seluruh umat Hindu khususnya di Jembrana untuk bisa menjalani Catur Brata Penyepian sebagai rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 dengan sungguh-sungguh. Sehingga pelaksanaan brata penyepian bisa berjalan dengan baik setiap tahunnya serta terus ada peningkatan. ”Kepada seluruh umat Hindu dimanapun, khususnya di Jembrana agar benar-benar melaksanakan catur brata penyepian, kita hormati tradisi kita, semakin tahun harus semakin bagus, hargai betul-betul brata penyepian hanya satu kali dua puluh empat jam, mari kita mulat sarira,” harapnya. (Adv/Balipost)

Baca juga:  Lagi, Penjambret Pasangan Singapura Berhasil Diringkus
BAGIKAN