BANGLI, BALIPOST.com – Baru selesai diperbaiki Desember lalu, Jalan Tamanbali menuju Guliang Kangin jebol lagi. Kini jalan itu pun kembali ditutup dan tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Jebolnya jalan tersebut diketahui warga Minggu (18/2). Diperkirakan jalan itu jebol dini hari. “Diperkirakan jebolnya sekitar jam 1 malam. Tidak ada hujan saat itu,” kata Perbekel Desa Tamanbali I Nyoman Suargita, Minggu (18/2).
Diungkapkan bahwa sebelum jebol, jalan yang baru sebulanan selesai diperbaiki itu sudah mulai terlihat ada kerusakan pasca diguyur hujan beberapa hari lalu. Oleh instansi terkait kerusakan itu pun telah ditangani. “Hari ini katanya rencana pengaspalan. Tapi tahu-tahu kemarin malam jebol,” katanya.
Saat ini jalan tersebut ditutup untuk kendaraan roda empat. Jalan itu tak bisa dilewati mobil lantaran lebar badan jalan yang jebol hampir setengahnya. Suargita berharap kerusakan jalan tersebut segera mendapat perbaikan kembali agar akses warga bisa normal kembali.
Dikatakan juga bahwa dampak jebolnya jalan tersebut menyebabkan pasokan air ke subak Tengaling kini kembali terputus. “Karena di sana juga ada saluran air subak. Lantaran jebol pasokan air jadi terputus. Padahal petani sudah mau mulai tanam padi. Ada yang sudah bikin benih, ada juga yang sudah menanam,” kata Suargita.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Kabupaten Bangli I Komang Ariana mengaku bahwa pihaknya akan mengevaluasi penyebab utama jebolnya jalan tersebut. Dugaan awal jalan penyebab jebolnya jalan itu karena terjadi penurunan tanah yang mengakibatkan badan jalan tergerus. “Kita akan evaluasi penyebab utamanya seperti apa supaya kedepan tidak salah penanganan,” katanya.
Disinggung terkait perbaikannya, Ariana belum bisa menyampaikan. Dia juga belum bisa memastikan apakah perbaikan akan menjadi tanggung jawab pihak rekanan meskipun saat ini masih tahap pemeliharaan.
Sebagaimana yang diketahui jalan tersebut jebol 2021 lalu. Pada tahun 2022 kerusakan jalan itu diperbaiki dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Namun proyek perbaikan tidak tuntas. Rekanan pelaksana proyek perbaikan jalan tersebut tidak bisa menyelesaikan proyek sesuai batas waktu yang ditentukan karena alasan situasional. Dinas PUPRPerkim Bangli pun terpaksa memutus kontrak pihak rekanan. Pada 2023 lalu, perbaikan jalan itu dilanjutkan kembali dengan anggaran Rp 2,1 miliar. (Dayu Swasrina/Balipost)