MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) setempat, menerjunkan tim ke lapangan menjelang Hari Raya Galungan. Upaya ini untuk melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem guna memastikan bahwa masyarakat mengkonsumsi daging babi yang sehat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana belum lama ini mengatakan, pemeriksaan ternak babi sebelum disembelih menjadi kegiatan rutin. “Seperti biasa setiap menjelang hari Raya Galungan kami akan menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem guna memastikan masyarakat mengkonsumsi daging yang sehat,” ungkapnya.
Wijana mengatakan, akan memberikan pembekalan kepada anggota tim. Sebanyak 62 dokter hewan telah disiapkan, dan mereka akan dibantu oleh 100 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud).
“Mulai Minggu (25/2) tim akan melakukan pemeriksaan terhadap babi yang akan dipotong untuk memastikan kelayakan potongnya,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya akan menyasar seluruh desa/kelurahan. Untuk perayaan Galungan kali ini, diperkirakan sekitar 1.744 ekor babi akan dipotong, namun jumlah ini diperkirakan akan meningkat. “Tim akan memantau dan memeriksa setiap ekor babi yang akan dipotong, serta melakukan pemeriksaan post mortem setelah pemotongan dilakukan,” katanya.
Langkah tersebut, kata Wijana diambil untuk memastikan bahwa masyarakat Badung dapat menikmati daging babi yang sehat dan aman untuk dikonsumsi selama perayaan Galungan. Dengan keterlibatan dokter hewan dan mahasiswa kedokteran hewan, diharapkan pemeriksaan ini dapat dilakukan secara menyeluruh dan profesional.
Disperpa Badung juga menegaskan peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit ASF. Peternak diminta untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan menerapkan biosecurity secara ketat.
Beberapa langkah yang disarankan antara lain menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya dengan membersihkan secara teratur dan menggunakan desinfektan. Selain itu, pembatasan orang yang masuk ke kandang serta petugas kandang diwajibkan menggunakan pakaian dan alas kaki bersih serta melakukan penyemprotan desinfektan sebelum masuk ke kandang.
Peternak juga diminta untuk tidak memasukkan babi baru dari luar daerah, tidak menggunakan makanan dari hotel, restoran, atau rumah makan tanpa dimasak terlebih dahulu, serta melarang pembeli babi masuk ke kandang. Babi yang sakit harus segera dipisahkan dan ditempatkan di kandang isolasi. “Kami sedang melakukan tindakan pencegahan. Kami harap tidak menjalar seperti kasus sebelumnya. Sehingga kita keluarkan SE kepada peternak,” ucapnya. (Parwata/balipost)