JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam meningkatkan penetrasi tenaga kerja yang terlindungi dengan jaminan sosial, BPJamsostek berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Pos Indonesia. Ke depannya, kedua pihak menggodok pembayaran klaim manfaat BPJamsostek lewat Pos.
Menurut Direktur Kepesertaan BPJamsostek Zainudin, dalam keterangan tertulisnya, cakupan kepesertaan pada 2023 dengan menggandeng Pos Indonesia menunjukkan kinerja positif. Untuk itu, pihaknya berupaya memperluas kolaborasi itu.
“Di smart agent, ternyata yang paling produktif itu Pos, 82 persen produksi smart agent berasal dari Pos. Kalau kami lihat semester I rata-rata baru 2 ribuan, naiknya 15 kali lipat di periode semester II,” ucap Zainudin.
Zainudin pun mengaku program ini berjalan baik sepanjang 2023. Hal ini pula yang menjadi alasan pihaknya ingin melanjutkan kolaborasi dengan Pos Indonesia dalam program tersebut.
Manfaat kolaborasi ini pun diakui Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, Cep Nandi Yunandar. Ia mengatakan dalam mengoptimalkan cakupan pekerja informal, pihaknya memanfaatkan kemitraan, salah satunya Pos Indonesia.
Dengan jaringan yang sangat luas, Pos memiliki potensi yang sangat besar untuk menjangkau hingga pelosok sehingga pihaknya intens melakukan kerja sama untuk memperluas cakupan kepesertaan.
Ia juga rutin melakukan sosialisasi bersama. Hasilnya, di tahun 2024 ini jumlah peserta yang terakuisisi sebanyak 600 peserta aktif.
Sementara itu, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris, mengaku pihaknya membuka peluang agar kolaborasi dengan BPJamsostek bisa terus berlanjut, bahkan berkembang makin luas. Ia mengungkapkan kedua pihak sedang menggodok kerja sama untuk program klaim manfaat.
“Yang sedang kami coba gagas adalah klaim. Jadi, masyarakat bisa mengajukan klaim lewat PT Pos Indonesia. Ini dalam proses. Yang jelas kolaborasinya akan terus dan mungkin banyak dalam perkembangan ke depannya yang kami bisa sinergikan,” ucap Haris. (kmb/balipost)