DENPASAR, BALIPOST.com – Ajang Kasanga Festival tahun 2024 telah berlangsung sukses menghadirkan lomba Ogoh-ogoh dewasa, Ogoh-ogoh mini, sketsa Ogoh-ogoh dan lomba Baleganjur Ngarap selama tiga hari dari 1 hingga 3 Maret di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung.

Pada hari terakhir pagelaran, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba.

Ogoh-ogoh Semaya Baya, karya Sekaa Teruna Santi Graha, Banjar Tengah, Sesetan, berhasil menyabet juara pertama.

Semaya Baya menggambarkan sebuah kisah hidup manusia yang berawal dari sebuah kelahiran tanpa noda. Namun, sejalan dengan waktu, setiap manusia akan dipengaruhi oleh tindakan yang dilakukan, baik perkataan, perbuatan, dan pikiran yang bisa menghancurkan dirinya sendiri.

Baca juga:  Jika Ricuh, Polisi Ancam Hentikan Pawai Ogoh-Ogoh

Artinya, manusia akan bisa hancur oleh sifatnya sendiri. Inilah yang yang disebut dengan Semaya Baya.

Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, Anak Agung Made Angga Harta Yana menyampaikan, untuk Juara II diraih Sekaa Teruna Yowana Sawitra, Banjar Abiantimbul, Kecamatan Denpasar Barat, Juara III diraih ST Shanti Yowana, Banjar Yangbatu Kangin, Kecamatan Denpasar Timur.

Untuk Juara Harapan I diraih ST Yowana Werdhi, Banjar Batanbuah, Kecamatan Denpasar Timur, Juara Harapan II ST Dharma Subhiksa, Banjar Sasih Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, dan Juara Harapan III diraih ST Wira Dharma, Banjar Sumuh, Kecamatan Denpasar Barat.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Bali, Masih Didominasi Tanpa Komorbid

Para pemenang berhak mendapatkan piala, piagam dan uang tunai. Untuk Juara I mendapatkan uang tunai sebesar 50 juta rupiah, Juara II 35 juta rupiah, dan Juara III, uang tunai sebesar 25 juta rupiah.

Sementara Juara Harapan I, uang tunai 15 juta rupiah, Juara Harapan II 10 juta rupiah, dan Juara Harapan III 5 Juta rupiah

Wali Kota Jaya Negara mengapresiasi hasil karya ogoh-ogoh dalam Kasanga Festival tahun ini. Lebih lanjut ia menyampaikan, anak muda memiliki banyak kreativitas dalam menciptakan seni ogoh-ogoh, yang merupakan bagian dari tradisi Bali dalam menyambut Hari Raya Nyepi.

Baca juga:  Tak Ada Tradisi Mengarak Ogoh-Ogoh di Desa Adat Selulung

Hasil Karya ogoh-ogoh dengan tema yang beragam mengangkat isu-isu sosial atau lingkungan, hingga kisah pewayangan, tidak lepas pada aspek estetika dan keindahan desainnya. Ia berharap gelaran Kasanga Festival dapat menjadi wadah dalam menuangkan kreativitas Ogoh-ogoh para yowana Kota Denpasar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN