Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN UID Bali, Hamidi Hamid (kiri) didampingi Manajer Komunikasi PT PLN UID Bali I Made Arya memberikan penjelasan terkait kesiapan menghadapi Nyepi 2024. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Saat pelaksanaan Nyepi 2024, beban puncak listrik diprediksi turun hingga menyentuh 919 MW. Hal itu karena adanya tradisi amati geni atau tidak menggunakan penerangan selama sehari penuh.

Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN UID Bali, Hamidi Hamid didampingi Manajer Komunikasi  PT PLN UID Bali I Made Arya, Selasa (5/3) mengatakan, secara historikal, sistem kelistrikan saat Nyepi mengalami penurunan.

Baca juga:  Pulang Kampung, Ini akan Dilakukan Puteri Indonesia Lingkungan 2020

Meski demikian, ia memastikan cadangan kelistrikan Bali sangat andal. Daya mampu 1.500 MW dan beban puncak saat hari normal 1.100 MW. Dengan demikian cadangan listrik cukup besar yaitu 586 MW atau 50 persen dari daya mampu.

Selama perayaan Nyepi, PLN menyiagakan 46 posko dengan personel yang siaga sebanyak 218 orang. Posko tersebar di UP3 Timur sebanyak 17 dan personelnya berjumlah 66 orang, di Bali utara sebanyak 13 posko dan 80 personel, di Bali Selatan sebanyak 15 posko dan 66 personel. Di Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali sebanyak personel 6 orang.

Baca juga:  Hadapi Tantangan Global, Bali Diusulkan Miliki Otoritas Khusus

“Apabila terjadi gangguan maka petugas piket yang sudah teesebar akan langsung meluncur. Mekanismenya, mereka akan melakukan koordinasi dengan pecalang setempat untuk memfasilitasi perbaikan gangguan,” ujarnya.

Ia menegaskan PLN tidak ada pemadaman listrik. Sementara di daerah Nusa Penida berdasarkan hasil rapat Forkopimcam Nusa Penida, pada pelaksanaan Nyepi tahun ini, listrik dipadamkan seperti nyepi tahun sebelumnya. Listrik dipadamkan mulai pukul 08.00 WITA pada 11 Maret 2024 sampai dengan pukul 04.00 WITA pada 12 Maret 2024. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Penggerebekan Tajen di Petang, Kapolsek Diperiksa Propam
BAGIKAN