DENPASAR, BALIPOST.com – Pujawali di Pura Sakenan jatuh setiap enam bulan sekali, yakni bertepatan dengan Hari Raya Kuningan pada Sabtu (9/3). Biasanya, saat pujawali di pura ini, Ida Bhatara nyejer hingga tiga hari.
Namun, pada pujawali kali ini hanya akan digelar satu hari. Alasannya, pada Minggu (10/3) merupakan hari pangerupukan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Jero Mangku Sakenan Alit dikonfirmasi, Rabu (6/3). Ia mengatakan, dalam pelaksanaan pujawali, biasanya akan dilanjutkan dengan nyejer selama tiga hari. “Sesuai dresta kuna, pelaksanannya harusnya ada nyejer selama tiga hari, namun kali ini hanya dilaksanakan sehari, karena berdekatan dengan Nyepi,” katanya.
Tumpek Kuningan digelar puncak pujawali. Kemudian esoknya pada Umanis Kuningan akan digelar prosesi panyineban. Ditambahkan olehnya, Ida Bhatara dari luar Pura Sakenan juga tidak lunga atau hadir ke pura seperti pelaksanaan sebelum-sebelumnya.
“Dalam pelaksanaan Pasamuhan Agung sudah diputuskan jika Ida Bhatara tidak semua lunga. Hanya Ida Bhatara di Pura Dalem Sakenan saja karena merupakan pujawali Ida,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para pemedek untuk bisa ngayat dari rumah masing-masing. Mengingat waktu nyejer sangat singkat untuk menghindari penumpukan pamedek.
Hal tersebut juga diakui Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara. Saat berkoordinasi dengan Sekda I.B.Alit Wiradana pihaknya menyampaikan bila pujawali di Pura Sakenan, Serangan akan digelar sehari saja. Tidak nyejer, karena berdekatan dengan Nyepi.
Menjelang pelaksanaan pujawali, semua persiapan sudah mulai terlihat dilakukan.
Tempat banten dengan hiasan kain warna putih dan kuning sudah terpasang di halaman pura. Begitupula tedung atau tedung yang biasa dipakai di pura juga sudah terpasang. (Asmara Putera/balipost)